Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren teknologi digital yang semakin pesat membuat perbankan berlomba mendorong pengembangan perbankan digital (digital banking). Salah satunya yakni dengan layanan pembukaan rekening tanpa harus ke cabang atau kerap disebut rekening digital.
Beberapa bank besar sudah memiliki layanan tersebut. Sebut saja misalnya PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) , PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk yang sudah memiliki layanan tersebut.
Hal ini semakin marak dilakukan perbankan pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) No.12/POJK.03/2018 yang memberi lampu hijau bagi bank membuka layanan digital banking dan video banking kepada nasabah.
Baca Juga: Analis sarankan akumulasi saat stock split apabila prospek perusahaan bagus
Salah satu bank yakni BNI mengaku lewat pemanfaatan teknologi ini pihaknya berharap pembukaan rekening bank menjadi lebih masif. Kepala Divisi Product Management BNI Donny Bima mengatakan hal tersebut sejalan dengan target penambahan rekening baru BNI sebesar 5 juta di tahun ini.
Walau tak merinci secara detail, Donny mengungkap sejak diluncurkan 5 Juli 2019 lalu animo masyarakat cukup besar."Jumlah incoming call hingga pembukaan rekening naik signifikan, di berbagai kota," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (13/10).
Pun, mayoritas nasabah baru rekening digital BNI berasal dari segmen milenial, atau sebanyak 80% dari total rekening digital. Beberapa kemudahan yang ditawarkan perseroan yakni pembukaan rekening lewat aplikasi smartphone secara singkat.
Baca Juga: Penarikan kredit debitur perbankan makin deras di semester II-2019
Selain itu, nasabah juga bisa menggunakan rekening digital untuk melakukan transaksi mobile banking maupun debit virtual untuk belanja online. "Nasabah juga dapat membuka rekening secara singkat atau 3 menit melalui BNI Sonic (Self Service Opening Account) yang tersedia di beberhap lokasi," katanya.
Bank Mandiri juga baru-baru ini melakukan soft launching pembukaan rekening melalui website resmi perusahaan atau memindai kode respon cepat (QR code). Perseroan menyebut, pada bulan November 2019 mendatang layanan tersebut sudah akan dapat dinikmati oleh masyarakat di seluruh Tanah Air.
SEVP Consumer and Transaction Bank Mandiri Jasmin mengatakan alasan Bank Mandiri memilih untuk memberi layanan pembukaan rekening lewat website agar dapat dijangkau oleh seluruh kalangan. Termasuk yang tidak memiliki telepon pintar (smartphone).
Baca Juga: Ini ringkasan perdagangan awal pekan Oktober 2019, pasar ditutup positif
Kendati tidak mematok target untuk layanan terbaru tersebut, Jasmin menjelaskan dalam satu tahun pihaknya berharap dapat mencetak pertumbuhan jumlah rekening sebanyak 4 juta. Sampai saat ini setidaknya sudah ada sekitar 18 juta rekening ritel nasabah Bank Mandiri dan diprediksi akan mampu menyentuh 20 juta rekening hingga akhir 2019.
Sama halnya dengan BCA yang sudah meluncurkan layanan pembukaan rekening secara digital sejak Mei 2019. Menurut Direktur BCA Santoso Liem, lewat cara ini jumlah pembukaan rekening pun mulai bergairah. Meski begitu, data menunjukkan sebanyak 70% pembukaan rekening baru di BCA dilakukan secara konvensional.
Lewat kombinasi layanan digital ini, Santoso menyatakan pihaknya berhasil mencatatkan pertumbuhan rekening baru sebanyak 3,6 juta rekening dalam kurun waktu satu tahun hingga kuartal III 2019. "Saat ini total rekening BCA sudah lebih dari 19 juta rekening," tegasnya.
Baca Juga: Melirik saham-saham jawara market caps, siapa yang menarik?
Tidak mau ketinggalan, bank-bank kecil seperti PT Bank Woori Saudara Tbk BWS dan PT Bank Sahabat Sampoerna (BSS) juga dalam waktu dekat bakal merilis layanan serupa.
Menurut Direktur BWS I Made Mudiastra saat ini pihaknya tengah meminta proses persetujuan pembukaan layanan tersebut ke pihak OJK. Nantinya, layanan tersebut bakal berbentuk aplikasi yang diperkirakan akan meluncur awal tahun 2020.
Serupa dengan BWS, BSS juga punya rencana untuk meluncurkan aplikasi mobile banking dalam waktu dekat. Tentunya bakal dilengkapi dengan fitur pembukaan rekening baru secara daring.
Baca Juga: Stock split dilakukan karena emiten melihat harga sahamnya sudah mahal
"Tidak hanya memfasilitasi nasabah eksisting saja, tapi juga bisa digunakan untuk membuka rekening baru," terang Direktur Keuangan BSS Henky Suryaputra.
Sekadar tambahan informasi saja, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatatkan jumlah rekening dan nominal simpanan pada 112 Bank Umum per Agustus 2019 mencapai 292,96 juta rekening.
Adapun, dari jumlah rekening tersebut, total dana yang disimpan nasabah sudah menembus Rp 5.901,14 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 282,98 juta rekening merupakan rekening tabungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News