kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mantan bos LPS hingga stafsus Sri Mulyani diangkat jadi komisaris IFG


Kamis, 31 Desember 2020 / 14:04 WIB
Mantan bos LPS hingga stafsus Sri Mulyani diangkat jadi komisaris IFG


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Restrukturisasi holding BUMN Asuransi milik pemerintah kini memasuki babak baru. Mantan bos LPS Fauzi Ichsan dan Staf Khusus Menteri Keuangan Masyita Crystalli diangkat menjadi Komisaris Utama dan Komisaris Indonesia Financial Group (IFG) yang sebelumnya bernama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). 

“Dengan menjadikan IFG sebagai holding BUMN asuransi dan penjaminan, pemerintah tengah berusaha melakukan pendalaman dan penguatan pasar industri keuangan domestik,” kata Masyita dalam keterangan resminya yang diterima Kontan.co.id, Minggu (31/12). 

Masyita mengatakan pembentukan holding BUMN asuransi merupakan wujud dukungan dan komitmen pemerintah untuk menjaga industri keuangan dan asuransi di Indonesia. Adapun IFG Life akan melakukan bisnis asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan dana pensiun. 

Baca Juga: Bos Jiwasraya: Nasabah antusias ikut program restrukturisasi polis

Menurut Masyita memang sudah seharusnya industri asuransi harus diperkuat dan nasabahnya juga harus dilindungi. Sebab, catatan Masyita aset industri asuransi per Pendapatan Domestik Bruto (PBD) Indonesia masih di kisaran 5,5%. Angka tersebut di bawah Malaysia (20,33%), Thailand (23,19%), atau Singapura (47,55%).

“Namun, berita baiknya, industri asuransi kita tumbuh cukup tinggi yakni 10,2% dari tahun 2015 hingga tahun 2019,” ungkap Masyita.

Ia menyatakan pendalaman pasar keuangan ini juga penting untuk mengatasi ketidaksesuaian antara ketersediaan pembiayaan jangka panjang dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. 

“Jadi, ini merupakan prasyarat kita untuk menjadi negara maju (developed country),” papar Masyita yang pernah bergabung dengan Bank Dunia sebagai Makroekonom pada Tim Manajemen Makro-Fiskal. 

Baca Juga: Bisnis asuransi jiwa diramal lebih baik di tahun depan, ini sebabnya

Sebagai info, Menteri BUMN Erick Thohir telah menunjuk Hotbonar Sinaga dan Arief Budiman ke dalam jajaran dewan komisaris. Perseroan meyakini perubahan dewan komisaris akan menjadi kekuatan baru IFG dalam melakukan langkah-langkah strategis pengembangan bisnis serta tata kelola perusahaan.

Dengan demikian, berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi IFG per 30 Desember 2020.

Dewan Komisaris:
Fauzi Ichsan : Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Masyita Crystallin : Komisaris
Meirijal Nur : Komisaris
Hotbonar Sinaga : Komisaris Independen
Arief Budiman : Komisaris Independen

Direksi:
Robertus Billitea : Direktur Utama
Rizal Ariansyah : Direktur Keuangan dan Umum
Pantro Pander Silitonga : Direktur Bisnis

Selanjutnya: Jiwasraya klaim nasabah antusias ikut program restrukturisasi polis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×