Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Berdasarkan survei Google Indonesia pada 2018 terungkap, saat ini terjadi peningkatan waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk online. Pengaruh keterlibatan online terhadap keputusan pembelian yang mereka buat juga meningkat. Dalam survei itu terungkap, sebanyak 68% dari mereka yang bergantung pada smartphone saat mencari informasi terkait pembelian, akan memutuskan untuk membeli.
“Perubahan pola masyarakat itu secara tidak langsung juga memicu Manulife Indonesia untuk terus meningkatkan layanan,” kata Ryan Charland.
Ia meyakini, dengan adanya penguatan pada layanan digital itu, tentu akan meningkatkan target penjualan di tahun ini. “Kami yakin akan meraih pertumbuhan yang signifikan di tahun 2020 ini,” tutur dia.
Baca Juga: Bidik aktor salah investasi Jiwasraya, ini daftar mereka yang diperiksa Kejagung
Ryan Charland enggan merinci berapa target yang akan diraih, namun ia meyakini kondisi Indonesia saat ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Tahun 2019 lalu, adalah tahun politik, sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat. “Target kami tiap tahun naik, dan kami yakin tahun ini lebih bagus,” papar dia.
Sementara itu, Director and Chief Operating Officer Manulife Indonesia Hans De Waal mengatakan, Manulife Indonesia tidak hanya ingin fokus pada penjualan produk proteksi, tetapi terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Saat ini Manulife Indonesia memiliki 2,5 juta nasabah dan 7.000 agen di seluruh Indonesia.