kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Manulife: Usia hidup orang Indonesia makin panjang


Selasa, 13 November 2012 / 15:15 WIB
Manulife: Usia hidup orang Indonesia makin panjang
ILUSTRASI. Pohon kelapa sawit. Analis MNC Sekuritas rekomendasikan beli saham Lonsum (LSIP). Photographer: Claire Leow/Bloomberg News


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |

JAKARTA. Usia hidup orang Indonesia makin panjang, namun di sisi lain persiapan menghadapi hari tuanya justru kurang. Itulah salah satu hasil riset terbaru Manulife Asset Management tentang indikator kesiapan hari tua.

"Riset ini menunjukkan penduduk Indonesia akan menghadapi tantangan signifikan dalam mempersiapkan hari tua," kata Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Legowo Kusumonegoro, Selasa (13/12).

Riset bertajuk Funding the Golden Years: The Financial and Economic Factors Shaping Retirement Provision for Asia's Rapidly Aging Population itu merupakan bagian dari rangkaian studi Aging Asia yang dilakukan oleh Manulife Asset Management.

Presiden Manulife Asset Management Asia, Michael Dommermuth menjelaskan, saat ini usia hidup populasi Indonesia bisa mencapai 70 tahun. "Beberapa tahun yang akan datang rata-rata usia tua orang Indonesia bisa mencapai 80 tahun," kata Michael.

Ia menjabarkan, panjangnya usia hidup orang Indonesia berkorelasi dengan meningkatnya kesejahteraan hidup dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun, risikonya, dengan usia pensiun rata-rata 50 tahun, maka rasio ketergantungan akan meningkat.

Legowo melanjutkan, indonesia saat ini tergolong sebagai negara yang menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pensiun populasinya.

Beberapa kendala yang dialami Indonesia antara lain tingkat kekayaan finansial dan kekayaan bersih hari tua yang relatif rendah, keterbatasan jumlah tunjangan pensiun yang diwajibkan pemerintah serta relatif rendahnya ratio simpanan terhadap PDB.

Saat ini, rasio pertanggungan atau persentase populasi yang ditanggung dengan program pensiun wajib oleh pemerintah hanya 11%. "Ini tergolong rendah dibanding Jepang dan Taiwan yang masing-masing rasio pertanggungannya sebesar 75% dan 70%," ujar Legowo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×