kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Margin bank BUMN masih di level 5%


Sabtu, 09 Juni 2018 / 12:15 WIB
Margin bank BUMN masih di level 5%


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Margin bunga bersih bank BUMN bakal lebih ramping. Sebab, bank berplat merah ini harus mengencangkan ikat pinggang di tengah kenaikan bunga deposito yang tidak diiringi peningkatan bunga kredit.

Bankir bank BUMN memprediksi margin bunga bersih akan terkoreksi 10 bps-20 bps hingga akhir 2018. Namun, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) masih bertahan di level 5%.

Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memproyeksikan rasio NIM bertengger di kisaran 5,3%–5,4% pada akhir tahun nanti. Margin ini sedikit lebih rendah dari sebesar 5,5% di akhir tahun lalu.

Penurunan margin bunga bersih tersebut seiring tren bunga dana yang naik. Demi menjaga margin, Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi.

Misalnya, ekspansi ke sektor prospektif, penempatan dana pada instrumen yang memiliki imbal hasil lebih baik, dan meningkatkan dana murah untuk menekan biaya dana alias cost of fund.

Selain itu, BNI terus melakukan strategi remedial dan restrukturisasi untuk bisa menjaga kualitas aset. Diharapkan ini bisa menekan biaya provisi dan meningkatkan fee based income.

Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memproyeksikan margin sebesar 5% di akhir tahun nanti. Ini lebih tinggi dari posisi NIM sebesar 4,76% di akhir tahun lalu.

Untuk mencapai target, bank berkode saham BBTN ini akan berupaya menurunkan biaya dana. Caranya, meningkatkan penghimpunan dana murah.

Menurut Mahelan Prabantarikso, Direktur BTN, pihaknya akan menurunkan biaya dana sebanyak 100 bps. Saat ini, cost of fund BTN sebesar 5%.

Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebagai penguasa kredit UKM masih berpikir untuk menaikkan bunga kredit, karena ada risiko yang tinggi. Dus, Suprajarto, Direktur Utama BRI menyampaikan, kondisi tersebut akan membuat sedikit koreksi di margin. "Rasio NIM kurang lebih 7,3% di akhir tahun ini," kata Suprajarto, Jumat (8/6).

Sebelumnya, Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri Tbk menjelaskan, ada tekanan pada margin bank setelah kenaikan bunga acuan. Sebab bunga deposito akan langsung naik sementara bunga kredit tidak.

Kemungkinan, NIM Bank Mandiri akan tertekan 10 bps-20 bps menjadi 5,6%–5,7% di akhir tahun ini. Saat ini, NIM bank ini sebesar 5,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×