kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Margin perbankan makin melandai


Kamis, 03 Agustus 2017 / 12:15 WIB
Margin perbankan makin melandai


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tren rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) bakal semakin mengecil hingga akhir tahun 2017. Sebab, suku bunga kredit berpotensi terpangkas seiring penurunan beban bunga perbankan. Terlebih bank juga makin getol memperbesar porsi dana murah melalui tabungan dan giro.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) suku bunga kredit turun 27 basis poin secara year to date (ytd) menjadi 11,77% per Mei 2017 dari sebesar 12,04% di Desember 2016. Sedangkan, bunga deposito turun 7 bps43 bps di periode yang sama menjadi 6,3%7,05% per Mei 2017.

Penurunan NIM ini sudah terlihat di semester I 2017. Dari 10 bank papan atas, sebanyak tujuh bank di antaranya membukukan penurunan margin bunga bersih (lihat tabel).

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memproyeksikan, suku bunga deposito dan bunga kredit akan menurun. Alhasil, penurunan kedua komponen bunga akan berimbas pada pemangkasan rasio NIM.

Bank pelat merah ini memperkirakan rasio NIM sebesar 7,8% di akhir tahun 2017. Data terakhir tercatat, rasio margin BRI masih terbilang tinggi yakni 8,00% per Maret 2017.

Sependapat, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengakui, bahwa dengan potensi penurunan bunga kredit akan menekan rasio NIM perbankan. "Kami perkirakan rasio NIM berada di angka 4% di semester 2," ujar Parwati kepada KONTAN, Rabu (2/8).

Bank milik investor Singapura ini memiliki strategi dengan terus meningkatkan porsi dana murah dan kualitas produk untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Saat ini, OCBC NISP memiliki NIM pada tingkat 4,5% per semester I2017 atau turun 2 bps dari posisi 4,7% di semester I2016.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyampaikan, rasio NIM perbankan sangat ditentukan oleh kondisi pasar. Asumsinya, jika bunga deposito turun sejalan dengan bunga kredit maka rasio NIM akan cenderung stabil.

Bank berkode saham BBCA ini mencatat rasio NIM sebesar 6,3% per semester I-2017 atau turun 7 bps dibandingkan posisi 7% per semester I-2016. Sejak akhir tahun lalu hingga paruh pertama tahun ini margin BCA berada pada level kisaran 6%.

Stabil

Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Dody Arifianto memproyeksikan bunga kredit dan dana akan relatif stabil. Kendati demikian, bakal ada sedikit kenaikan bunga yang disebabkan normalisasi kebijakan bank sentral dunia, berkurangnya pengampunan pajak atau tax amnesty, dan kenaikan pertumbuhan kredit di akhir tahun.

Hitungan Dody rata-rata rasio NIM perbankan berada di level 5,1%-5,2% di akhir 2017. Sebagai gambaran, 10 bank besar yang sudah publikasi laporan keuangan mencatat rata-rata NIM sebesar 5,21% sampai semester I-2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×