kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Strategi bank menjaga kesehatan margin


Rabu, 02 Agustus 2017 / 14:49 WIB
Strategi bank menjaga kesehatan margin


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Beberapa bankir sudah menyiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi penurunan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM).

Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan berusaha meningatkan porsi dana murah.

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk mengakui, potensi penurunan bunga kredit ke depan bisa menekan NIM bank.

"Kami proyeksi NIM di semester II berada di angka 4%," ujar Parwati kepada KONTAN, Rabu (2/8).

Agar margin keuntungan bank tak tergerus, Bank OCBC NISP akan terus meningkatkan dana murah dari produk tabungan dan giro. Selain itu, menjaga kualitas produk untuk memenuhi kebutuhan nasabah.

Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memproyeksi, ke depannya suku bunga baik deposito dan kredit akan mengalami tren penurunan.

"Efek kepada NIM akan menurun," ujar Haru kepada KONTAN, Rabu (2/8). Pada semester II, NIM diproyeksi dikisaran 2% sampai 7,8%.

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan NIM perbankan sangat ditentikan oleh kondisi pasar. "Jika bunga kredit dan deposito turun harusnya NIM bia stabil," ujar Jahja kepada KONTAN (2/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×