kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Margin susut, laba bank masih tetap jumbo


Senin, 18 September 2017 / 12:05 WIB
Margin susut, laba bank masih tetap jumbo


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Bankir meramalkan perolehan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) akan menyusut pada akhir tahun 2017. Ada sejumlah faktor yang dapat menurunkan rasio NIM.

Diantaranya, pemangkasan bunga penjaminan sebesar 25 basis poin (bps) akan diikuti dengan penurunan bunga deposito, kemudian menggiring bunga kredit susut.

Sejumlah bank besar memproyeksikan rasio NIM bakal turun. Misalnya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memperkirakan NIM berada di level 4,5%-5% di akhir tahun ini. Angka tersebut turun 48 bps secara tahunan.

Sedangkan, PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) memperkirakan NIM antara 4,4%-4,5% di akhir tahun atau turun 54 bps-55 bps secara tahunan. Serta, PT Bank Bukopin Tbk memprediksi NIM berkisar 3% di akhir tahun ini, atau turun 88 bps secara tahunan.

Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Iman Nugroho Soeko bilang, target NIM disesuaikan dengan penurunan biaya dana atau cost of fund. "Karena, turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) ditransmisikan ke penurunan bunga kredit," kata Iman kepada KONTAN, Jumat (15/9).

Sementara itu, Direktur Utama Bank Panin Herwidayatmo mengatakan, biaya operasional bank sangat tergantung pada NIM. Nah, setiap bank harus menjaga NIM yang cukup untuk menutup kegiatan operasional.

Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi menuturkan, faktor yang menentukan penurunan NIM adalah penyerapan kredit rendah dan masih ada kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

Secara industri perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan, NIM bank berada di level 5% di akhir tahun. Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK Aslan Lubis mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi NIM.

Salah satunya, pengaruh dari penurunan suku bunga deposito dan kredit perbankan. Terlebih, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah memangkas bunga penjaminan yang akan mengurangi NIM perbankan.

Anggota Dewan Komisioner dan Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan menambahkan, NIM sangat ditentukan oleh selisih bunga deposito dan kredit. Setelah suku bunga penjaminan LPS turun maka suku bunga deposito dan kredit akan menyesuaikan.

"NIM perbankan Indonesia masih yang tertinggi di ASEAN dan dunia," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×