Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) bertempat di Kantor Pusat BRI Agro Jakarta Selatan (19/2).
RUPST ini memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham, memperhatikan bahwa perseroan masih membutuhkan penguatan permodalan dalam rangka meningkatkan ekspansi kredit.
Baca Juga: BRISPOT, Jurus BRI Mendigitalisasi Penyaluran Kredit Mikro
Di sisi lain, pada tahun lalu, BRI Agro mencatatkan kenaikan total aset sebesar 16,10% menjadi Rp 27,07 triliun pada tahun 2019. Pertumbuhan aset tersebut ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 23,58% menjadi sebesar Rp 19,37 triliun pada tahun 2019.
Kontribusi sektor agribisnis yang menjadi fokus perseroan adalah salah satu penopang pertumbuhan penyaluran kredit Perseroan. "Porsi penyaluran kredit kepada sektor agribisnis sendiri tercatat sebesar 56% dengan penyaluran terbesar pada komoditas kelapa sawit yaitu sebesar 81,22% kemudian kehutanan dan kayu sebesar 4,17%, gula sebesar 3,9% dan lain-lainnya sebesar 10,98%," tulis Sekretaris Perusahaan BRI Agro Hirawan Nur Kustono dalam keterangannya, Rabu (19/2).
Dari sisi liabilitas, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh BRI Agro tercatat meningkat sebesar 17,05% menjadi sebesar Rp 21,14 triliun pada tahun 2019. Komposisi DPK terdiri dari deposito sebesar 85,69% sedangkan produk giro dan tabungan masing-masing memiliki komposisi sebesar 9,12% dan 5,18% terhadap total Dana Pihak Ketiga.
Baca Juga: FWD Grup dikabarkan masuk ke Lotus Putra, begini tanggapan manajemen Jiwasraya
Dari sisi profitabilitas, BRI Agro tetap mampu mencetak laba dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 51,06 miliar