Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perkembangan teknologi financial (fintech) yang sedemikian pesat menjadi tema utama dalam acara Singapore Fintech Festival 2018 yang digelar dari Senin (12/11) sampai Jumat (16/11).
Dalam acara ini, beberapa pemain fintech dan regulator berkumpul untuk membahas salah satunya mengenai bagaimana peran fintech dalam inklusi keuangan.
John Lepore, General Counsel, Policy and Advocacy Mastercard mengatakan tantangan untuk fintech ke depan adalah terkait dengan perannya dalam meningkatkan inklusi finansial.
“Ada banyak peluang bagi fintech untuk bisa masuk ke dalam bisnis UKM dan meningkatkan inklusi finansial,” kata John Lepore dalam sambutannya, Senin (12/11).
Salah satu negara yang berhasil menerapkan inklusi keuangan dan transaksi non tunai yang cukup bagus adalah China. Dengan makin maraknya transaksi pembayaran non tunai di China bisa meningkatkan angka inklusi dan literasi keuangan.
Ari Sarker, Co-President Asia Pacific, Mastercard bilang dengan fintech diharapkan ada peluang untuk pengusaha UKM bisa lebih mudah untuk mendapatkan pembiayaan.
“Jadi ada peluang pengusaha UKM bisa lebih berkolaborasi dengan adanya fintech,” kata Ari dalam diskusi terbatas dengan media, Selasa (13/11).
Persoalan literasi keuangan menurut Ari tidak hanya terjadi di beberapa negara saja tapi ini juga merupakan salah satu masalah global. Oleh sebab itu, Mastercard menurut Ari berusaha meningkatkan literasi dengan menyediakan dana dan budget tertentu.
Dengan semakin tingginya literasi keuangan di masyarakat diharapkan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat dengan lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News