kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masyarakat butuh dana saat pandemi, klaim surrender di asuransi jiwa meningkat


Minggu, 20 Desember 2020 / 15:50 WIB
Masyarakat butuh dana saat pandemi, klaim surrender di asuransi jiwa meningkat
ILUSTRASI. Petugas kebersihan membersihkan logo beberapa perusahaan asuransi jiwa di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Jakarta, Selasa (27/10). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/102/2020.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

Ia melanjutkan, jumlahnya sendiri masih cenderung tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Saat ini nasabah semakin bijak dalam berasuransi dan mengutamakan manfaat perlindungan. Kondisi pandemi masih terus berlanjut kebutuhan akan proteksi asuransi masih sangat diperlukan untuk melindungi risiko yang mungkin terjadi.

Generali Indonesia telah melakukan pembayaran 157.000 klaim kesehatan dan kematian senilai Rp 569 miliar hingga November 2020. “Nilai itu termasuk klaim terkait Covid-19 sebesar Rp 32,9 miliar untuk 302 keluarga hingga 30 November 2020,” ujar CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman belum lama ini.

Baca Juga: Jiwasraya menargetkan restrukturisasi polis rampung kuartal kedua 2021

Per September 2020, Generali mencatatkan premi Rp 1,75 triliun atau turun 4% yoy dari posisi September 2019 sebanyak Rp 1,83 triliun Kendati demikian, premi lanjutan masih mampu tumbuh 4% yoy menjadi Rp 1,07 triliun.

Adapun rasio solvabilitas atau RBC perusahaan ini pada sembilan bulan pertama 2020 sebesar 393%. RBC itu semakin kuat dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 359%.

Asal tahu saja, AAJI membukukan pendapatan premi senilai Rp 133,99 triliun hingga September 2020. Nilai tersebut turun 7,9% secara year on year (yoy). Mengingat pendapatan premi AAJI pada periode yang sama tahun lalu masih mencapai Rp 145,41 triliun.

Selanjutnya: Pendapatan premi asuransi jiwa diramal turun 8,8% di 2020, bagaimana di tahun depan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×