kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Masyarakat Makin Terbiasa, Bisnis Kartu Perbankan Mulai Menuju Kondisi Pra Pandemi


Selasa, 29 Maret 2022 / 16:53 WIB
Masyarakat Makin Terbiasa, Bisnis Kartu Perbankan Mulai Menuju Kondisi Pra Pandemi
ILUSTRASI. Mesin EDC untuk transaksi non tunai.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pembayaran menggunakan kartu sempat tersengat pengetatan mobilisasi karena Covid-19. Kini, transaksi pembayaran menggunakan kartu terus meningkat menuju kondisi sebelum pandemi. 

Bank Indonesia (BI) mencatatkan volume gesekan kartu kredit tumbuh 29,16% yoy menjadi 27,59 juta kali pada Januari 2022.  Pada periode yang sama, nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp 24,74 triliun, atau naik 35,78% yoy. Padahal jumlah kartu kredit yang beredar malah turun 1,72% yoy menjadi 16,55 juta keping.

Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman menyatakan tolak ukur bisnis kartu berdasarkan kondisi 2019 sebelum pandemi menggerogoti perekonomian dunia. Ia menyatakan transaksi online cross borde online seperti belanja di Amazon, langganan Netflix dan Spotify tidak terdampak bahkan terus tumbuh. 

“Transaksi e-commerce di dalam negeri juga sudah mulai menyamai. Sedangkan travel related seperti tiket pesawat dan transaksi di online travel agent belum sepenuhnya pulih,” papar Riko secara virtual pada Selasa (29/3).

Baca Juga: Luncurkan OSIDA, OJK Kembangkan Pengawasan Berbasis Digital

Kendati demikian, ia yakin sektor travel related akan segera pulih menunggu waktu. Lantaran orang semakin terbiasa melakukan perjalanan dan bertransaksi. Belum lagi, pemerintah telah memberikan relaksasi masa karantina dan tidak perlu tes PCR atau antigen bagi yang sudah divaksinasi lengkap atau booster

General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang menyatakan transaksi kartu kredit kembali naik signifikan di Maret 2022 setelah pengetatan Februari karena Omicron. Bahkan, ia optimis pertumbuhan di sektor travel related bisa mencapai 20%. 

"Target tahun ini kita cukup optimis apalagi sudah mau masuk endemi. Sehingga targetnya lebih tinggi dari tahun lalu. Ini akan terbantu dengan program promosi Ramadan hingga akhir tahun," tambahnya.

Ari Lastina, Head of Card Business Bank DBS Indonesia menyatakan sejak kuartal keempat 2022, transaksi kartu kredit terus tumbuh. Bahkan ia menyatakan transaksi online sudah mengalahkan pencapaian di 2019. Ia optimis bisnis tahun ini bisa lebih baik lagi dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.  

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)yakin prospek pembiayaan konsumer termasuk kartu kredit tumbuh positif pada 2022.  "Sampai Februari 2022, kartu kredit masih negatif 2,5% tapi kami harap bisa membaik pada Maret 2022," kata Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Lani Darmawan. 

Baca Juga: BCA Salurkan Fasilitas Kredit Hingga Rp 2,7 Triliun kepada Indointernet (EDGE)

Realisasi itu membaik dari tahun lalu. Tercatat transaksi kartu kredit CIMB Niaga mencapai Rp 8,59 triliun pada 2021, atau turun 3,4% dari Desember 2020. Namun tumbuh 4,2% secara kuartalan dari posisi September 2020 sebesar Rp 8,24 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga optimistis penyaluran kredit konsumer bisa tumbuh di kisaran 11% hingga 12% yoy. Sekretaris Perusahaan Aestika Oryza Gunarto mengatakan pertumbuhan tersebut ditopang oleh KPR, payroll loan, serta kartu kredit dan digital lending.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×