kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,17   2,66   0.29%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mau Simpan Dana Darurat di Reksa Dana? Ini Keuntungan dan Caranya


Senin, 11 April 2022 / 12:00 WIB
Mau Simpan Dana Darurat di Reksa Dana? Ini Keuntungan dan Caranya


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Kesalahan pola pikir yang terbesar dalam investasi pada sebagian orang yaitu hanya menitikberatkan mencari untung. Padahal, tahapan pertama untuk memperbaiki taraf kondisi keuangan, justru berfokus pada aspek keamanan dan keselamatan. 

Sebab, jika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti sakit berat, kecelakaan, atau hilangnya penghasilan pastinya memiliki dampak finansial yang besar. Untuk mengurangi risiko finansial tersebut tentu diperlukan cadangan keuangan yang mumpuni agar dapat menjadi penyelamat di saat darurat. 

Sayangnya, masih banyak orang yang melupakan pentingnya dana darurat. Umumnya, hal ini disebabkan oleh minimnya literasi keuangan tentang pentingnya kesiapan dana ketika terjadi kebutuhan mendesak. Padahal, ketersediaan dana darurat adalah fondasi utama dalam membangun finansial yang kokoh.

Dana darurat atau emergency fund adalah istilah yang ditujukan untuk sejumlah uang yang secara konsisten dicadangkan oleh pemiliknya. Sering disalah-artikan sebagai tabungan, dana jenis ini sebenarnya tidak diperuntukkan untuk tujuan keuangan tertentu.

Besaran ideal dana darurat yang harus disiapkan pun menyesuaikan dengan tanggungan pribadi. Jika pada usia 29 dan belum punya tanggungan, minimal memiliki dana darurat sebesar enam kali penghasilan bulanan.

Tetapi bila telah berkeluarga, perlu dipersiapkan 12 bulan atau lebih penghasilan per bulan. Bila belum memilikinya, segeralah menyisihkan uang untuk keperluan dana darurat ini.

Nah terkait porsi persiapan dana darurat, tergantung besaran pemasukan dan pengeluaran. Namun pada umumnya minimal 10% setiap bulan dan besarnya minimal enam bulan dari pengeluaran bulanan. Persiapan dana darurat dapat dengan berbagai metode. Mulai dari dengan menabung secara konvensional seperti tabungan, deposito atau emas serta investasi seperti reksa dana.

Cara paling ampuh mengelola dana tersebut antara lain ditempatkan pada produk keuangan yang mudah untuk diakses alias likuid, seperti tabungan, deposito, dan reksa dana. Bila sudah berkeluarga tentu dana darurat yang disiapkan lebih banyak jika dibanding lajang.

Tentunya dengan tingkat suku bunga deposito yang kurang kompetitif, maka reksa dana merupakan pilihan tepat. Terlebih bagi investor yang memiliki tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

Menurut UU Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Pada praktiknya, uang yang terhimpun bisa dibelikan berbagai jenis aset, seperti saham, deposito, pasar uang, dan obligasi. Dengan demikian, membeli produk reksa dana itu seperti membuat satu portofolio investasi tersendiri.

Seiring dengan perkembangan industri, investor bisa membeli produk reksa dana melalui beberapa jalur distribusi, yaitu perusahaan sekuritas hingga platform online yang memperoleh izin sebagai agen penjual efek reksa dana.

Bagi anda yang awam akan investasi maka produk reksa dana akan sesuai dengan profil risiko rendah. Produk reksa dana diterbitkan dan dikelola oleh perusahaan manajer investasi yang telah memperoleh izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Namun, seiring dengan perkembangan industri, Anda bisa membeli produk reksa dana melalui beberapa jalur distribusi, yaitu perusahaan sekuritas hingga platform online yang memperoleh izin sebagai agen penjual efek reksa dana.

Namun ingat, sebelum memulai investasi di reksa dana, investor harus memahami reksa dana terlebih dahulu. Manfaat, hak dan kewajiban tiap-tiap pihak yang terlibat dalam reksa dana, dapat ditemukan dengan membaca prospektus dan fund fact sheet. 

Investasi manapun termasuk reksa dana memiliki risiko. Oleh karena itu, berinvestasilah dengan menggunakan uang lebih atau uang yang memang disiapkan khusus untuk investasi, bukan utang, dana kebutuhan sehari-hari, dana darurat, apalagi dana pinjaman online ilegal.

Kesehatan memang mungkin bukan segalanya. Namun, segala yang dimiliki atau dikumpulkan bisa jadi tidak berarti apabila tidak dapat dinikmati dengan kesehatan yang baik.

Dengan disiplin berinvestasi secara teratur, maka dana darurat tersebut dapat terkumpul. Mulailah juga untuk menyisihkan, bukan menyisakan, sebagian penghasilan untuk dana darurat.

Supaya bisa terus memantau dana dan imbal hasil dari reksa dana maka diperlukan sistem informasi yang dapat diakses secara online sehingga dapat dengan mudah memantau perkembangan investasinya. Setelah menyiapkan rencana mitigasi, barulah seseorang boleh merencanakan investasi untuk digunakan sebagai dana pensiun, pendidikan dan lain sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×