Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Maybank juga berhasil mengendalikan biaya overhead secara efektif sehingga turun sebesar 4,2% menjadi Rp5,47 triliun pada Desember 2021, sebagai hasil dari pengelolaan biaya yang intensif serta efektif di seluruh lini bisnis dan operasional Maybank.
Di tengah berlangsungnya pandemi, Maybank tetap menerapkan risk appetite yang konservatif pada penyaluran kredit yang disetujui untuk menjaga kualitas aset. Total kredit Maybank turun 3,3% menjadi Rp 101,77 triliun dari Rp105,27 triliun di tahun 2020, namun bertumbuh 3,0% secara kuartalan, sejalan dengan berangsurnya pemulihan ekonomi dan perbaikan kinerja kredit nasabah yang diikutsertakan ke dalam program restrukturisasi.
Kredit segmen Community Financial Services (CFS) mengalami penurunan sebesar 5,6% YOy menjadi Rp 66,78 triliun. Sedangkan secara kuartalan kredit segmen CFS tumbuh positif sebesar 2,4%, ditopang pertumbuhan kredit CFS Non-Ritel dan CFS Ritel.
Kredit CFS Non-Ritel turun 11,6% secara tahunan, tetapi tumbuh 1,3% secara kuartalan. Demikian juga kinerja segmen kredit CFS Ritel yang tumbuh 3,4% secara kuartalan di seluruh lini bisnis di segmen tersebut.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus bertumbuh positif sebesar 9,0% secara tahunan dan 3,1% secara kuartalan menjadi Rp15,28 triliun di tahun 2021, yang sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit di segmen CFS Ritel.
Baca Juga: Maybank Indonesia Catatkan Laba Bersih Tumbuh 29,9% di 2021, Ini Penopangnya
Total simpanan nasabah relatif stabil secara tahunan tetapi bertumbuh 12,8% secara kuartalan. Didukung strategi mempertahankan likuiditas yang kuat dan pendanaan yang efisien dengan mengurangi simpanan berbiaya tinggi, serta mengoptimalkan layanan perbankan digital Bank untuk menghimpun simpanan nasabah.
Maybank Indonesia mampu meningkatkan CASA sebesar 18,5% menjadi Rp 54,26 triliun pada Desember 2021 dari Rp 45,79 triliun pada tahun sebelumnya. Bank ini juga berhasil menurunkan simpanan berjangka (time deposits) sebesar 12,4% dari Rp 69,22 triliun menjadi Rp 60,63 triliun pada Desember 2021.
Sementara, rasio CASA Bank meningkat menjadi 47,2% dari total simpanan nasabah pada Desember 2021, dibandingkan 39,8% pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: UUS Maybank Indonesia Adakan Shariah Paper Competition Tentang Ekonomi Syariah
Dengan pencapaian tersebut, maka posisi likuiditas Maybank tetap kuat dengan rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR bank only) berada di posisi yang sehat, pada level 76,3%. Sementara, rasio kewajiban pemenuhan kecukupan likuiditas/ atau liquidity coverage ratio (LCR bank only), tercatat sebesar 183,2% pada Desember 2021, dan berada di atas tingkat minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100,0%.
Posisi permodalan Maybank tetap kuat dengan rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) tercatat sebesar 26,9% pada Desember 2021, dibandingkan 24,3% pada tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News