kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Maybank Siapkan Dana Pelunasan Obligasi Senilai Rp 237,25 Miliar


Jumat, 04 Maret 2022 / 09:50 WIB
Maybank Siapkan Dana Pelunasan Obligasi Senilai Rp 237,25 Miliar
ILUSTRASI. Suasana pelayanan nasabah di Maybank Jakarta, Senin (6/1).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) telah menyediakan dana pelunasan efek bersifat utang. Maybank memiliki Obligasi Berkelanjutan II Bank Maybank Indonesia Tahap IV Tahun 2019 Seri B yang bakal jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2022. 

"Kami telah menyediakan dana untuk melunasi pokok dan bunga obligasi tersebut kepada pemegang obligasi," tulis Direktur Maybank Muhamadian dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (4/3). 

Lanjutnya, dana pelunasan pokok dan bunga obligasi ini bernilai Rp 237,25 miliar. Terdiri dari pokok obligasi sebesar Rp 232,20 miliar dan bunga obligasi ke-12 (gross) sebesar Rp 5,05 miliar. Pelunasan tersebut akan dilakukan dan didistribusikan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai agen pembayaran.

Baca Juga: Astra Sedaya Finance Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Senilai Rp 3 Triliun

Asal tahu saja, Maybank mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1 ,64 triliun di 2021. Nilai ini naik  29,9% year on year (yoy) dari Rp 1,27 triliun pada 2020. 

Kinerja tersebut didukung biaya provisi yang rendah, efisiensi biaya bunga dan biaya overhead, serta kinerja positif Unit Usaha Syariah (UUS) di tengah ekonomi yang mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Maybank turun 2,0% yoy menjadi Rp 7,12 triliun. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan kredit yang lebih rendah dan tren yield kredit yang menurun, sejalan dengan penurunan tingkat suku bunga BI serta restrukturisasi kredit nasabah.

Namun, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) naik sebesar 14 basis poin menjadi 4,7% di Desember 2021, sehubungan dengan perbaikan biaya dana (cost of funds) dan pertumbuhan CASA yang kuat.

Pendapatan komisi atau fee-based income Maybank turun 12,1% menjadi Rp 2,09 triliun pada Desember 2021 dari Rp 2,38 triliun pada tahun sebelumnya, terutama disebabkan penurunan pendapatan fee transaksi global market.

Hanya saja, bank ini mampu untuk mempertahankan momentum pertumbuhan dengan memperkuat basis pendapatan ritel, seperti bancassurance tumbuh 26,9% yoy jadi Rp 201 miliar.

Baca Juga: Kualitas Kredit Perbankan Diprediksi Makin Membaik Tahun Ini, Berikut Indikatornya

Maybank masih dapat membukukan laba bersih (PATAMI) yang tumbuh hampir 30%. Pencapaian ini didukung oleh biaya provisi yang menurun, oleh karena Bank telah melakukan pencadangan lebih awal di beberapa tahun sebelumnya, dan diikuti dengan biaya overhead yang terkendali.

Maybank mencatat rasio non-performing loan (NPL) gross 3,7%, turun dari 4%. NPL net naik dari 2,5% jadi  2,6%. Sementara itu, rasio loan at risk (LAR Bank saja) membaik ke level 18,0% pada Desember 2021 dari 21,5% di tahun sebelumnya. Perbaikan LAR ini  didukung oleh kualitas kredit yang kembali menjadi lancar atas peran aktif bank dalam proses pemantauan dan restrukturisasi kredit nasabah.

Maybank juga berhasil mengendalikan biaya overhead secara efektif sehingga turun sebesar 4,2% menjadi Rp5,47 triliun pada Desember 2021, sebagai hasil dari pengelolaan biaya yang intensif serta efektif di seluruh lini bisnis dan operasional Maybank.

Di tengah berlangsungnya pandemi, Maybank tetap menerapkan risk appetite yang konservatif pada penyaluran kredit yang disetujui untuk menjaga kualitas aset. Total kredit Maybank turun 3,3% menjadi Rp 101,77 triliun dari Rp105,27 triliun di tahun 2020, namun bertumbuh 3,0% secara kuartalan, sejalan dengan berangsurnya pemulihan ekonomi dan perbaikan kinerja kredit nasabah yang diikutsertakan ke dalam program restrukturisasi.

Kredit segmen Community Financial Services (CFS) mengalami penurunan sebesar 5,6% YOy menjadi Rp 66,78 triliun. Sedangkan secara kuartalan kredit segmen CFS tumbuh positif sebesar 2,4%, ditopang pertumbuhan kredit CFS Non-Ritel dan CFS Ritel.

Kredit CFS Non-Ritel turun 11,6% secara tahunan, tetapi tumbuh 1,3% secara kuartalan. Demikian juga kinerja segmen kredit CFS Ritel yang tumbuh 3,4% secara kuartalan di seluruh lini bisnis di segmen tersebut.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus bertumbuh positif sebesar 9,0% secara tahunan dan 3,1% secara kuartalan menjadi Rp15,28 triliun di tahun 2021, yang sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit di segmen CFS Ritel.

Baca Juga: Maybank Indonesia Catatkan Laba Bersih Tumbuh 29,9% di 2021, Ini Penopangnya

Total simpanan nasabah relatif stabil secara tahunan tetapi bertumbuh 12,8% secara kuartalan. Didukung strategi mempertahankan likuiditas yang kuat dan pendanaan yang efisien dengan mengurangi simpanan berbiaya tinggi, serta mengoptimalkan layanan perbankan digital Bank untuk menghimpun simpanan nasabah.

Maybank Indonesia mampu meningkatkan CASA sebesar 18,5% menjadi Rp 54,26 triliun pada Desember 2021 dari Rp 45,79 triliun pada tahun sebelumnya. Bank ini juga berhasil menurunkan simpanan berjangka (time deposits) sebesar 12,4% dari Rp 69,22 triliun menjadi Rp 60,63 triliun pada Desember 2021.

Sementara, rasio CASA Bank meningkat menjadi 47,2% dari total simpanan nasabah pada Desember 2021, dibandingkan 39,8% pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: UUS Maybank Indonesia Adakan Shariah Paper Competition Tentang Ekonomi Syariah

Dengan pencapaian tersebut, maka posisi likuiditas Maybank tetap kuat dengan rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR bank only) berada di posisi yang sehat, pada level 76,3%. Sementara, rasio kewajiban pemenuhan kecukupan likuiditas/ atau liquidity coverage ratio (LCR bank only), tercatat sebesar 183,2% pada Desember 2021, dan berada di atas tingkat minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100,0%.

Posisi permodalan Maybank tetap kuat dengan rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) tercatat sebesar 26,9% pada Desember 2021, dibandingkan 24,3% pada tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×