Reporter: Dina Farisah | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) sangat berhati-hati dalam meramu portofolio investasi di saat kondisi pasar sedang tidak menentu seperti sekarang ini. Mayoritas DPLK masih menjadikan instrumen pendapatan tetap (fixed income) sebagai keranjang investasi terbesar mereka
Kepala Bidang Investasi Asosiasi DPLK Daneth Fitrianto menjelaskan, total dana kelolaan DPLK per semester I-2015 sebesar Rp 36 triliun. Dari jumlah itu sebanyak 55% aset di tempatkan pada instrumen pendapatan tetap yang terdiri atas surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi.
Adapun pemilihan tenor obligasi bergantung pada liabilitas perusahaan. Instrumen investasi lainnya sebesar 10% diparkirkan pada instrumen saham. Sementara sisanya diparkir di instrumen pasar uang.
"Porsi tersebut dapat berubah hingga akhir tahun, bergantung pada pemain DPLK. Saat ini anggota DPLK lebih optimistis pada instrumen pendapatan tetap kemungkinan karena lebih aman dibanding saham yang lebih berfluktuasi," terang Daneth, Selasa (28/7).
Daneth menilai, pentingnya memberikan edukasi kepada anggota DPLK agar lebih berpikir jangka panjang. Koreksi yang terjadi pada saham saat ini menghadirkan ketidakpastian bagi anggota DPLK.
Namun, performa saham dalam 15 tahun hingga 20 tahun mendatang akan membukukan keuntungan. Inilah yang perlu terus-menerus diberikan pemahanan dan edukasi dari asosiasi dana pensiun maupun dari pihak pasar modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News