Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
“Properti tumbuh besar di Maret dan April 2020, sederhananya karena sejak awal PSBB banyak perusahaan asuransi yang WFH secara tidak full. Jadi response dan akseptasi lambat sekali, karena kami full operation dengan WFH jadi banyak terima bisnis baru,” ujar Widodo kepada Kontan.co.id pada akhir pekan.
Lanjutnya, untuk lini rangka kapal atau marine hull ditopang oleh penambahan kapal dalam group perusahaan. Selain itu, ASBI juga berhasil mengembangkan portfolio kami di area timur.
Sampai akhir tahun strateginya masih tetap yakni liquidity dan Cash flow yang utama. Semua masih dengan metode WFH, yang beroperasi di kantor hanya sekitar 10%-an untuk fungsi pelayanan dan survey saja. Khusus 4 buah cabang Jakarta kita masih operates full WFH until further notice,” papar Widodo.
Salah satu perusahaan asuransi yang mengalami penurunan pendapatan premi paling dalam adalah PT Asuransi Kresna Mitra Tbk. Asuransi dengan sandi saham ASMI ini membukukan pendapatan premi Rp 260,67 miliar di Juni 2020. Nilai itu turun 35,18% yoy dari Juni 2019 senilai Rp 402,14 miliar.
Baca Juga: Pendapatan dan laba Tugu Insurance turun di semester I 2020
Merujuk laporan keuangan ASMI mengalami penurunan pada lini bisnis properti secara signifikan. Asuransi Kresna hanya membukukan pendapatan premi senilai Rp 137,61 miliar hingga Juni 2020. Nilai itu turun 56,19% yoy dari Rp 314,09 di paruh pertama 2019.
Sedangkan pada lini bisnis lainnya, Asuransi Kresna masih mampu mempertahankan kinerja. Asuransi kendaraan bermotor tumbuh 12,25% menjadi Rp 51,51 miliar.
Asuransi pengangkutan tumbuh 14,54% yoy menjadi Rp 7,01 miliar. Begitu pun untuk lini bisnis aneka tumbuh 79,12% yoy menjadi Rp 64,52 miliar.