kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mayoritas emiten asuransi umum bukukan pertumbuhan premi di tengah pandemi Covid-19


Minggu, 23 Agustus 2020 / 20:50 WIB
Mayoritas emiten asuransi umum bukukan pertumbuhan premi di tengah pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Seorang ibu mengamati daftar asuransi jiwa yang berkerjasama dengan pihak rumah sakit di Tangerang Selatan, MInggu (23/8). Sebanyak 72 persen nasabah asuransi di Indonesia tercatat memiliki rencana untuk membeli tambahan asuransi akibat adanya pandemi Cov


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah menekan perekonomian Indonesia, kendati demikian mayoritas emiten asuransi umum masih mampu mempertahankan bisnis.

Berdasarkan pengumuman laporan keuangan kuartal II 2020, delapan dari tiga belas asuransi yang melantai di bursa mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi.

Bahkan satu emiten yang mencatatkan penurunan pendapatan premi yakni PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) masih membukukan kinerja lebih baik secara industri.

TUGU membukukan penurunan premi 2,38% yoy dari Rp 3,7 triliun di Juni 2019 menjadi Rp 3,61 triliun pada paruh pertama 2020.

Baca Juga: Naik 14,38%, Victoria Insurance kantongi premi bruto Rp 28, 22 miliar

Adapun bisnis industri asuransi umum mengalami tekanan pandemi covid-19. Otoritas Jasa Keungan (OJK) mencatatkan pendapatan premi asuransi umum mencapai Rp 37,76 triliun pada Juni 2020. Nilai itu tumbuh 5,88% yoy disbanding Juni 2019 sebesar Rp 37,76 triliun.

PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) mampu mencatatkan premi senilai Rp 233,7 miliar pada semester pertama 2020. Nilai itu tumbuh 18,94% yoy dibandingkan paruh pertama 2019.

Pertumbuhan pendapatan premi ini ditopang oleh bisnis properti atau kebakaran yang tercatat senilai Rp 117,43 miliar. Nilai itu tumbuh 34,84% yoy dari Juni 2019 senilai 87,09 miliar.

Selain itu, lini bisnis rangka kapal mengalami tumbuh pesat 90,82% yoy dari Rp 17,43 miliar menjadi Rp 33,26 miliar.

“Properti tumbuh besar di Maret dan April 2020, sederhananya karena sejak awal PSBB banyak perusahaan asuransi yang WFH secara tidak full. Jadi response dan akseptasi lambat sekali, karena kami full operation dengan WFH jadi banyak terima bisnis baru,” ujar Widodo kepada Kontan.co.id pada akhir pekan.

Lanjutnya, untuk lini rangka kapal atau marine hull ditopang oleh penambahan kapal dalam group perusahaan. Selain itu, ASBI juga berhasil mengembangkan portfolio kami di area timur.

Sampai akhir tahun strateginya masih tetap yakni liquidity dan Cash flow yang utama. Semua masih dengan metode WFH, yang beroperasi di kantor hanya sekitar 10%-an untuk fungsi pelayanan dan survey saja. Khusus 4 buah cabang Jakarta kita masih operates full WFH until further notice,” papar Widodo.

Salah satu perusahaan asuransi yang mengalami penurunan pendapatan premi paling dalam adalah PT Asuransi Kresna Mitra Tbk. Asuransi dengan sandi saham ASMI ini membukukan pendapatan premi Rp 260,67 miliar di Juni 2020. Nilai itu turun 35,18% yoy dari Juni 2019 senilai Rp 402,14 miliar.

Baca Juga: Pendapatan dan laba Tugu Insurance turun di semester I 2020

Merujuk laporan keuangan ASMI mengalami penurunan pada lini bisnis properti secara signifikan. Asuransi Kresna hanya membukukan pendapatan premi senilai Rp 137,61 miliar hingga Juni 2020. Nilai itu turun 56,19% yoy dari Rp 314,09 di paruh pertama 2019.

Sedangkan pada lini bisnis lainnya, Asuransi Kresna masih mampu mempertahankan kinerja. Asuransi kendaraan bermotor tumbuh 12,25% menjadi Rp 51,51 miliar.

Asuransi pengangkutan tumbuh 14,54% yoy menjadi Rp 7,01 miliar. Begitu pun untuk lini bisnis aneka tumbuh 79,12% yoy menjadi Rp 64,52 miliar.

Berikut rincian pendapatan premi emiten asuransi umum pada paruh pertama 2020:

  • PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) turun -14,42% yoy dari Rp 407,09 miliar menjadi Rp 348,38 miliar di Juni 2020
  • PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) tumbuh 64,28% yoy dari Rp 117,23 miliar menjadi Rp 192,58 miliar di Juni 2020
  • PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) tumbuh 2,24% yoy dari Rp 1,06 triliun menjadi Rp 1,08 triliun di Juni 2020          
  • PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) tumbuh 18,94% yoy dari Rp 196,48 miliar menjadi Rp 233,7 miliar di Juni 2020
  • PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) tumbuh 1,28% yoy dari Rp 616,41 miliar menjadi Rp 624,31 miliar di Juni 2020
  • PT Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT) turun 21,69% yoy dari Rp 128,95 miliar menjadi Rp 100,98 miliar di Juni 2020
  • PT Asuransi Kresna Mitra Tbk (ASMI) turun 35,18% yoy dari Rp 402,14 miliar menjadi Rp 260,67 miliar di Juni 2020
  • PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) tumbuh 8,14% yoy dari Rp 864,98 miliar menjadi Rp 935,4 miliar di Juni 2020
  • PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) tumbuh 12,06% yoy dari Rp 704,96 miliar menjadi Rp 790 miliar di Juni 2020
  • PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) tumbuh 31,52% yoy dari Rp 136,34 miliar menjadi Rp 179,31 miliar di Juni 2020
  • PT Paninvest Tbk (PNIN) turun 35,74% yoy dari Rp 1,92 triliun menjadi Rp 1,23 triliun di Juni 2020
  • PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) turun 2,38% yoy dari Rp3,70 triliun menjadi Rp 3,61 triliun di Juni 2020
  • PT Victoria Insurance Tbk (VINS) tumbuh 10,32% yoy dari Rp 24,678 miliar menjadi Rp 27,22 miliar di Juni 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×