kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.839   -9,00   -0,05%
  • IDX 6.399   -0,79   -0,01%
  • KOMPAS100 919   1,73   0,19%
  • LQ45 718   0,53   0,07%
  • ISSI 203   1,04   0,51%
  • IDX30 374   0,05   0,01%
  • IDXHIDIV20 453   -1,06   -0,23%
  • IDX80 104   0,28   0,27%
  • IDXV30 110   -0,36   -0,33%
  • IDXQ30 123   0,17   0,14%

Memasuki Kuartal IV-2024, Kinerja Perbankan Tumbuh Lebih Baik di Oktober 2024


Selasa, 03 Desember 2024 / 20:59 WIB
Memasuki Kuartal IV-2024, Kinerja Perbankan Tumbuh Lebih Baik di Oktober 2024
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang BCA Thamrin Jakarta, Jumat (2/7). Memasuki kuartal IV-2024, kinerja beberapa bank mulai tampak menjanjikan dengan pertumbuhan yang lebih tinggi.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

Menyongsong tahun 2025, Royke pun bilang bahwa sejatinya ada optimistis ketika melihat program pemerintah. Di mana, Presiden Prabowo berbicara terkait ketahanan pangan dan energi, ditambah target pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

“Setidaknya kita yakin bahwa pemerintah sekarang pro growth, arah ke growth. Itu dulu positifnya,” ujar Royke.

Namun, ia berharap hal tersebut perlu diimbangi dengan spending pemerintah yang cepat. Sebab, semakin cepat pemerintah melakukan spending, maka uang akan berputar lebih cepat untuk membantu likuiditas yang diproyeksi bakal tetap ketat.

Baca Juga: Ekonom Proyeksi BI Rate Bisa Turun di Kuartal IV 2024, Ini Syaratnya

Royke pun khawatir jika pemerintah melakukan spending di pertengahan tahun atau bahkan di akhir tahun. Padahal, ia ingin ekspansi kredit bisa dilakukan sejak awal tahun untuk mencapai target kredit yang diinginkan.

“Pertumbuhan kredit bisa kita setting 12% hingga 13%, tapi kalau kondisi likuiditas sama kayak sekarang ya nggak se-simple itu juga untuk tumbuh sampai belasan persen,” ujar Royke.

Sementara itu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bilang untuk tahun 2025 sendiri yang akan menjadi tantangan dalam kinerja adalah DPK. Sebab, saat ini suku bunga cukup kompetitif ditambah semua bank lagi mengejar dana murah.

“Persaingan sih cukup berat di situ,” ujar Jahja.

Baca Juga: Sesmenko Perekonomian: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Harus 5,3% pada Kuartal IV 2024

Di lain pihak, ia menilai bahwa pertumbuhan kredit justru memiliki kesempatan untuk meningkat. Terlebih, bagi BCA, kredit konsumer kemungkinan masih akan terus tumbuh selain dari kredit korporasi yang terkhusus di proyek hilirisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×