CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Membaik di kuartal I 2021, BI meramal kredit perbankan bakal terus meningkat


Jumat, 19 Maret 2021 / 20:04 WIB
Membaik di kuartal I 2021, BI meramal kredit perbankan bakal terus meningkat
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas di gedung kantor pusat Bank Indonesia (BI) Jakarta, (18/7).


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan pembiayaan dalam tiga bulan mendatang akan lebih stabil dibandingkan periode sebelumnya. Salah satunya terindikasi dari kebutuhan pembiayaan korporasi, yang tercermin pada saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 26,5%. Relatif stabil dari SBT bulan sebelumnya sebesar 27,1%. 

Berdasarkan laporan survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan Februari 2021, beberapa sektor yang menunjukkan peningkatan pembiayaan terbesar adalah sektor pertanian, perikanan dan kehutanan, perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta sektor pertambangan dan penggalian.

Selain itu, dalam survei yang dirilis Jumat (19/3) BI juga menjelaskan bahwa sebagian besar responden menjawab kebutuhan pembiayaan yang meningkat akan digunakan untuk mendukung aktivitas operasional, pemulihan permintaan domestik pasca penerapan new normal atau 26%, dan pembayaran kewajiban jatuh tempo.

Baca Juga: Tak mau kalah, fintech lending siapkan super financial app bagi para pengguna

Akan tetapi, penambahan pembiayaan yang dilakukan oleh rumah tangga pada 3 bulan ke depan masih terbatas. Tercatat, per Februari 2021 responden yang berencana menambah pembiayaan pada 3 bulan mendatang hanya sebesar 1,9%. Posisi itu menurun dari 2,4% pada survei sebelumnya. 

Adapun, pengajuan pembiayaan oleh rumah tangga tersebut terutama diperoleh oleh bank umum dengan pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa kredit multiguna. Itu artinya, keinginan masyarakat atau rumah tangga untuk meminjam kredit ke bank masih akan rendah. 

Meski begitu di sisi penawaran perbankan, penyaluran kredit baru masih diperkirakan tumbuh positif untuk keseluruhan kuartal I 20212. Hal ini terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru sebesar 59,4%. Hal itu juga bisa terjadi di seluruh kategori bank. 

Kondisi itu sejatinya bisa terindikasi dari SBT penyaluran kredit baru pada Februari 2021 sebesar 40,6%. Berbeda dengan kondisi bulan sebelumnya dengan SBT yang tercatat sebesar -13,9%. "Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan secara triwulanan diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan untuk seluruh jenis kredit," tulis Bank Indonesia.

Baca Juga: Bos Pegadaian klaim tidak ada PHK karyawan dalam pembentukan holding ulta mikro

Hal ini sejalan dengan perbankan, BI hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang meyakini kalau kredit di tahun 2021 bahkan lebih positif setelah sempat terkontraksi di tahun 2020 lalu akibat pandemi Covid-19. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya ptimis kredit masih mampu tumbuh antara 6% hingga 7%. 

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan, pihaknya akan fokus menyalurkan kredit ke segmen UMKM di tahun ini. "Segmen korporasi tidak kami tinggalkan, namun pertumbuhannya tidak akan setinggi kredit kepada UMKM," katanya kepada Kontan.co.id belum lama ini.



TERBARU

[X]
×