Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unitlink tercatat hanya memberikan kontribusi 23,23% terhadap total premi asuransi jiwa.
Hingga Maret 2025, pendapatan premi dari produk unitlink mencapai Rp 10,96 triliun. Porsi tersebut telah berada pada ekuilibrium yang baru yakni di sekitar 23%-28%.
Sepanjang tahun lalu, produk unitlink masih berada di ekuilibrium sekitar 26%-28%. Artinya, rentang kontribusi dari produk tersebut cenderung menyusut.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2024 total pendapatan premi unitlink mencapai Rp 51,8 triliun, kontribusinya tercatat sebesar 28% terhadap total asuransi jiwa
Baca Juga: OJK Catat Pendapatan Premi Unitlink Capai Rp 10,96 Triliun hingga Maret 2025
Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, secara tahunan, kinerja produk unitlink belum menunjukkan pertumbuhan yang positif.
"Secara year on year, premi ini memang belum menunjukkan angka pertumbuhan positif, namun jika melihat performa unitlink di tahun 2024 angka ini menunjukkan tren peningkatan," kata Ogi dalam lembar jawaban tertulis, Kamis (22/5).
Ogi bilang, kondisi pasar yang kurang kondusif berpotensi menyebabkan peningkatan klaim melalui mekanisme penarikan nilai tunai, mengingat volatilitas pasar modal yang dapat mempengaruhi nilai investasi dalam produk unitlink.
Asal tahu saja, total pendapatan premi asuransi jiwa tercatat tumbuh sebesar 3,08% secara year on year (YoY) dengan nilai sebesar Rp 47,19 triliun hingga Maret 2025.
Mengenai hal ini, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatat total pendapatan premi dari produk unitlink sebesar Rp 3,7 triliun pada kuartal I-2025.
Chief Financial Officer Prudential Indonesia, Adit Trivedi menjelaskan, pendapatan dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) itu berkontribusi sebesar 73% terhadap total pendapatan perusahaan.
"Pada tahun 2025 unitlink masih berpotensi tumbuh, sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi serta kondisi pasar keuangan,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (21/5).
Baca Juga: AAJI Sebut Produk Unitlink Masih Prospektif pada 2025, Ini Alasannya
Di tengah volatilitas pasar, pihaknya menilai produk unitlink tetap menarik bagi segmen masyarakat yang sudah memiliki pemahaman lebih dalam tentang produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi serta bersedia untuk menerima risiko fluktuasi nilai investasi.
Namun demikian, Adit mengakui terjadi pergeseran minat sebagian masyarakat ke produk asuransi tradisional yang dinilai lebih sederhana dan mudah dipahami. Menurutnya, perubahan ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan proteksi kesehatan, terutama setelah munculnya berbagai penyakit baru.
"Produk tradisional dan PAYDI tetap akan saling melengkapi. Keduanya penting untuk memenuhi kebutuhan perlindungan masyarakat di setiap jenjang kehidupan,” kata Adit.
Ia menekankan bahwa inovasi produk akan terus disesuaikan dengan rencana keuangan, profil risiko, dan kebutuhan spesifik tiap nasabah. Prudential Indonesia juga menilai persaingan antar produk di industri asuransi mendorong terciptanya layanan dan solusi yang lebih baik bagi konsumen.
PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE) menyampaikan bawha produk unitlink berkontribusi sekitar 39% terhadap total pendapatan premi perusahaan hingga Maret 2025.
Head of Customer and Marketing MSIG Life Lukman Auliadi menyatakan, kinerja unitlink pada tiga bulan pertama tahun ini mencerminkan pergerakan yang selaras dengan dinamika pasar.
"Kami melihat bahwa keputusan masyarakat dalam memilih produk proteksi yang disertai investasi sangat dipengaruhi oleh preferensi risiko, kondisi pasar, serta tujuan keuangan jangka panjang mereka," kata Lukman kepada Kontan, Kamis (22/5).
Baca Juga: OJK: Produk Unitlink dan Endowment Jadi Tulang Punggung Premi Asuransi Jiwa
Berdasarkan laporan keuangan MSIG per Maret 2025, jumlah pendapatan premi neto meningkat sebesar 4% secara YoY menjadi senilai Rp 761,53 miliar.
Dalam produk ini, MSIG Life menawarkan beragam unit link fund yang dapat disesuaikan dengan preferensi, profil risiko dan kebutuhan nasabah, mulai dari saham, campuran, obligasi dan pasar uang dalam USD maupun Rupiah.
"Kami menargetkan pertumbuhan pendapatan premi. Fokus kami pada penyediaan solusi perlindungan yang relevan melalui optimalisasi produk yang ada, penguatan bauran produk yang seimbang, serta peningkatan kualitas layanan," tuturnya.
Untuk mengoptimalkan kinerjanya, MSIG Life terus berupaya memperkuat portofolio produk secara berimbang, baik proteksi murni maupun yang terintegrasi dengan investasi, sebagai bagian dari komitmen perusahaan.
Selanjutnya: Kuota FLPP Naik 350.000 Unit, APBN BP Tapera Bakal Ditambah Lebih Dari Rp 30 Triliun
Menarik Dibaca: 5 Langkah Cerdas Memulai Menabung di Tahun 2025 yang Bisa Dilakukan Siapa Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News