Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance (TUGU) berhasil mengantongi pendapatan investasi sebesar Rp 314,15 miliar sepanjang semester pertama 2025. Angka ini meningkat sekitar 25,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Analis melihat hasil investasi ini akan berdampak langsung terhadap profitabilitas selain dari hasil jasa asuransi, maupun pendapatan lain-lain yang merupakan kontribusi dari perusahaan anak. "Masih ada ruang untuk mengoptimalkan hasil investasi karena saat ini return on investment (ROI) masih dapat bertumbuh,” ujar Abdul Azis Analis Kiwoom Sekuritas, Kamis (18/9).
Dia menilai, prospek TUGU ke depan tetap solid. Dukungan captive market dari Pertamina Group serta disiplin manajemen risiko membuat perseroan memiliki daya tahan kuat di tengah gejolak.
Baca Juga: Tugu Insurance Gelar RUPS Luar Biasa
Sementara dari sisi saham, kata dia, pasar hanya perlu menunggu momentum. Begitu ada katalis positif, tambahnya, saham TUGU bisa cepat naik karena valuasi saat ini jelas tidak mencerminkan value sebenarnya.
Saham TUGU memang belum banyak menunjukkan pergerakan, namun dalam sebulan terakhir tercatat adal pembelian bersih dari investor asing sebesar Rp 4,96 miliar, menurut data Stockbit. Saham TUGU ditutup naik 1,05% pada penutupan perdagangan Kamis (18/9) ke level Rp 965.
“Net foreign buy dalam sebulan terakhir menunjukkan ada aliran dana institusi yang mulai melirik TUGU. Valuasinya memang terlalu murah jika dibandingkan beberapa parameter," ujar Abdul Azis.
Aziz menilai valuasi Tugu Insurance (TUGU) belum sepenuhnya tercermin di pasar. Ia menyebutkan bahwa aset investasi likuid perseroan mencapai Rp10,04 triliun, yang terdiri atas obligasi negara dan korporasi, deposito, saham, serta reksadana. Jumlah tersebut jauh di atas kapitalisasi pasar TUGU yang saat ini hanya Rp3,43 triliun.
Baca Juga: Tugu Insurance Catatkan Peningkatan Aset per Juni 2025
Menurutnya, selisih yang lebar ini menunjukkan bahwa investor tengah mendapat peluang besar karena harga saham TUGU masih berada di bawah nilai fundamentalnya.
Ia juga menekankan bahwa saham TUGU diperdagangkan pada rasio 0,34 kali price to book value (PBV) dan 7,7 kali price to earnings ratio (PER), level yang jauh di bawah rata-rata industri keuangan. Data ini dinilai sebagai indikasi bahwa saham TUGU masih undervalued sehingga menarik untuk akumulasi, baik dengan orientasi jangka menengah maupun panjang.
Aziz menambahkan bahwa kombinasi valuasi murah, besarnya aset likuid, dan potensi peningkatan hasil investasi menjadikan Tugu Insurance semakin layak menjadi perhatian investor yang mencari saham dengan fundamental kokoh.
Selanjutnya: Tambahan Kuota 10%, Pengamat: Bukti Pemerintah Perkuat Pasokan BBM Swasta
Menarik Dibaca: Cara Buat Foto di Lift Pakai Prompt Gemini AI! Ada Kumpulan Prompt Lainnya juga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News