kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,08   6,68   0.74%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengintip Perkembangan Pertumbuhan Aset Bank Syariah di Indonesia


Rabu, 10 April 2024 / 19:40 WIB
Mengintip Perkembangan Pertumbuhan Aset Bank Syariah di Indonesia
Rekening Dana Nasabah: Staf membuka layanan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Bank Syariah Indonesia (BSI) usai peluncuran di Jakarta, Selasa (16/01/2024). Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukkan kemajuan yang progresif dalam beberapa tahun terakhir.


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukkan kemajuan yang progresif, yang dapat mempercepat penetrasi ekosistem ekonomi berbasis syariah di dalam negeri.

Dari sekian banyak Bank Umum Syariah (BUS) yang beroperasi, beberapa di antaranya memiliki aset yang besar.

Salah satunya adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yang saat ini mencatatkan total aset sebesar Rp 348,41 triliun per Februari 2024, menjadikannya bank umum syariah dengan aset terbesar. 

Baca Juga: Saham BTN Tumbuh Paling Tinggi Sejak Awal Tahun di Antara Himbara Lainnya

Pencapaian ini menegaskan posisi BSI sebagai satu-satunya bank umum syariah dengan aset di atas Rp 100 triliun. 

Pertumbuhan aset BSI sebesar 14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Februari 2023 sebesar Rp 303,98 triliun, dengan laba pada tahun 2023 sebesar Rp 5,70 triliun.

Diikuti oleh Bank Muamalat, yang memiliki total aset sebesar Rp 66,95 triliun berdasarkan laporan keuangan Triwulan IV tahun 2023, yang diterbitkan per Maret 2024. Meskipun naik tipis, yakni sebesar 9,11% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 61,36 triliun.

Sedangkan posisi ketiga dipegang oleh Bank Kepri Syariah, milik Pemerintah Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, dengan total aset mencapai Rp 28,23 triliun pada 2023. Namun, terjadi penurunan sebesar 10,03% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 31,38 triliun pada 2022.

Baca Juga: OJK Tengah Finalisasi RPOJK Strategi Anti Fraud Bagi Lembaga Jasa Keuangan

Pencapaian kinerja BSI didorong oleh penyaluran kredit yang meningkat sepanjang tahun lalu, mencapai Rp 240,32 triliun atau tumbuh sebesar 15,70% secara tahunan. 

Sementara itu, Bank Muamalat berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 3% menjadi Rp 47,6 triliun, dengan laba sebelum pajak mencapai Rp 14,1 miliar.

Bank Kepri Syariah juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 283,78 miliar pada tahun 2023, naik 22,86% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 230,97 miliar.

Berikut daftar bank syariah dan nilai asetnya:

Bank Uum Syariah

Nilai Aset (Triliun)

BSI***

Rp 348,4

Bank Muamalat*

Rp 66,9

Bank BTPN Syariah***

Rp 21,4

Bank BCA Syariah***

Rp 13,8

Panin Dubai Syariah***

Rp 16,3

Bank Victoria Syariah***

Rp 3,0

Bank Mega Syariah***

Rp 14,6

Bank Aladin Syariah**

Rp 6,8

KB Bukopin Syariah***

Rp 7,8

Bank Nano Syariah***

Rp 8,3

BJB Syariah**

Rp 12,8

Bank Kepri Syariah*

Rp 28,2

Bank Aceh Syariah***

Rp 27,4

Bank NTB Syariah***

Rp 14,6

Keterangan:

* (Laporan Triwulan IV 2023), ** (Laporan Bulanan Januari 2024), *** (Laporan Bulanan Februari 2024)

Sumber: Laporan Keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×