Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
Tantangan beban bunga tersebut tampaknya juga sudah diantisipasi sejak awal tahun. Di mana, itu tercermin dari target net interest margin (NIM) BNI yang ada di kisaran 4,5%, turun dari tahun 2023 yang sekitar 4,6%.
Di sisi lain, Novita juga menyadari pertumbuhan kredit BNI di awal tahun ini memang masih belum terlalu kencang. Ia memproyeksikan permintaan kebutuhan kredit akan lebih besar memasuki kuartal kedua.
Dari sisi kualitas aset, Novita melihat pertumbuhan kredit BNI sudah semakin selektif dan prudent sejak tiga tahun terakhir. Alhasil, ia optimistis tren ini akan berlanjut sehingga rasio NPL dan LaR tahun ini akan membaik sehingga pembentukan CKPN juga akan lebih efisien dibanding 2023.
“Kami optimis profit tahun ini akan meningkat sejalan dengan komitmen kami dalam memberikan value yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan,” tandasnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae pun melihat secara keseluruhan industri perbankan masih mencatatkan kinerja yang baik, setidaknya hingga periode kuartal pertama tahun ini.
Menurutnya, itu ditopang oleh permintaan kredit dari beberapa segmen yang juga tetap tinggi. Dalam hal ini, ia mencontohkan dari sektor industri pengolahan hingga kredit di segmen konsumsi.
“KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor juga tampak meningkat,” ujarnya, belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News