kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,70   -13,79   -1.49%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengintip siasat bank BUMN untuk berburu dana murah di tahun ini


Minggu, 09 Februari 2020 / 19:28 WIB
Mengintip siasat bank BUMN untuk berburu dana murah di tahun ini
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi melalui ATM slah satu bank pemerintah di Jakarta, Kamis (4/7). Bank pelat merah berkomitmen untuk terus mendorong penghimpunan dana murah dari masyarakat tahun ini./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/04/07/2019.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank pelat merah berkomitmen untuk terus mendorong penghimpunan dana murah dari masyarakat tahun ini. Hal itu ditujukan untuk menekan biaya dana. Sejumlah siasat pun sudah disiapkan bank untuk lebih leluasa dalam menjaring dana murah tersebut.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya menargetkan rasio dana murah atau Current Account Savings Accounts (CASA) bisa meningkat menjadi di tas 61% tahun 2020 ini. Tahun lalu, rasio CASA bank ini ada sedikit penurunan jadi 59,1% dari 61,8% pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Harga CPO diprediksi naik, bank dorong penyaluran kredit komoditas

Penurunan rasio CASA perseroan tahun lalu itu akibat melambatnya giro 4,9%, khususnya dari segmen korporasi. Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mendorong pertumbuhan dana tabungan dan giro tahun ini.

Caranya, BRI akan agresif melakukan akuisisi dana dan meningkatkan transaksi nasabah. Bank ini akan mendorong transaksi melalui optimalisasi agen BRILink, peningkatan transaksi e-channel dan mobile dan internet banking (BRIMO), serta mengembangkan dan memaksimalkan transaksi melalui platform pembayaran untuk nasabah wholesale (BRISmart, BRIMola).

Jumlah rekening tabungan dan giro BRI saat ini sudah mencapai 80 juta rekening. Tahun 2020, BRI menargetkan peningkatan saldo melalui transaksi tumbuh moderat di level 5%. Sedangkan biaya dana tahun ini akan dijaga sedikit membaik ke level sekitar 3,4%.

Adapun Bank Mandiri akan menjaga CASA sekitar Rp 585 triliun tahun 2020 atau tumbuh sekitar 6%-8% dari tahun sebelumnya. Adapun CASA bank ini tahun 2019 mencapai Rp 552 triliun dengan rasio 70,6% atau naik tipis dari rasio CASA tahun sebelumnya 70,3%.

Baca Juga: Dukung penggunaan QRIS, BRI gencar masuk Ke sektor UMKM dan transportasi

Untuk mendorong pertumbuhan Giro, Direktur Konsumer dan Transaksi Ritel mengatakan, pihaknya akan fokus meningkatkan solusi transaksi melalui optimalisasi cash management, perdagangan, sector solution, value chain, dan program penunjang seperti pemberian bebas biaya transaksi dan rate khusus untuk akuisisi fresh fund.

Sedangkan untuk mendorong tabungan, Bank Mandiri akan melakukan optimalisasi nasabah payroll, pebisnis, dan mikro seperti lewat program gratis transaksi tabungan bisnis, optimalisasi produk holding melalui customer limit, dan program loyalty transaksi nasabah agen.

Per Desember 2019, jumlah rekening tabungan Bank Mandiri mencapai 24,8 juta dan rekening giro 369.000. Tahun 2020, perseroan menargetkan rekening tabungan jadi 28,4 juta. Sedangkan fokus Bank Mandiri untuk giro lebih pada peningkatan solusi transaksi saja.

Dengan mendorong CASA, Bank Mandiri berharap biaya dana bisa terus menipis. Jika tahun lalu cost of fund sekitar 2,86% maka tahun ini ditargetkan bisa turun jadi 2,71%.

Baca Juga: CIMB Niaga tebar promo diskon dan cashback pada XTRA XPO 2020

Sementara Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan rasio CASA tahun ini bisa tumbuh menjadi 45% ke atas, naik dari tahun lalu yang hanya sekitar 43%. Untuk itu, BTN kian gencar melakukan inovasi untuk memudahkan nasabahnya melakukan transaksi.

Inovasi teranyar yang dilakukan adalah dengan melakukan peluncuran aplikasi baru layanan mobile banking. Dengan tampilan baru tersebut, mobile banking BTN ini semakin mudah digunakan sehingga akan semakin menarik bagi nasabah milenial untuk melakukan transaksi.

Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury mengatakan, dengan polesan tersebut, BTN akan membidik ada 2,7 juta pengguna mobile banking Bank BTN pada 2020. Pengguna mobile banking BTN sampai akhir 2019 telah mencapai 1,17 pengguna dengan jumlah transaksi mencapai 55,3 juta transaksi dan nilai mencapai Rp 9,11 triliun.

Baca Juga: Perbaiki portofolio bisnis, premi Jasindo terkoreksi 3,92% di 2019

Jumlah dan nilai transaksi tersebut naik masing-masing sebesar 41,43% dan 36% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari 39,1 juta transaksi dan Rp 6,7 triliun pada Desember 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×