Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
Memang, Bank Nobu tengah melakukan rights issue dengan merilis 681,81 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 yang mewakili sebanyak-banyaknya 12,90% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD II.
Adapun harga pelaksanaan dari aksi ini mencapai Rp 592 setiap saham. Sehingga Bank Nobu akan meraih dana rights issue sebanyak-banyaknya Rp 403,63 miliar dari aksi korporasi ini.
Saham Baru yang ditawarkan dalam rangka PMHMETD II dengan menerbitkan HMETD ini seluruhnya adalah saham yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham.
Baca Juga: Aset Bank Syariah Indonesia (BRIS) di Regional Aceh Capai Rp 18,32 Triliun di 2022
Sebaliknya, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) bank milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo ini membantah bakal merger dengan Bank Nobu. Bank MNC menyebut telah memenuhi aturan modal inti di akhir tahun lalu.
"Modal inti bank per 31 Desember 2022 sudah memenuhi ketentuan sesuai peraturan OJK 12/POJK.03/2020," tulis Heru Sulistiadhi, Sekretaris Perusahaan Bank MNC dalam tanggapan atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/2).
Dalam keterbukaan informasi yang sama, Bank MNC mengatakan OJK tidak mengarahkan perseroan untuk merger. Namun, keputusan merger adalah kesepakatan para pihak dalam rangka meningkatkan kapasitas menjadi bank dengan modal inti Rp 6 triliun dengan kategori Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 2.
Kontan.co.id telah mencoba mengkonfirmasi terkait hal ini kepada Heru Sulistiadhi. Namun, belum mendapatkan jawaban hingga artikel ini diturunkan.
Baca Juga: Hilirisasi Indonesia Menghadapi Sejumlah Tantangan, Ini Saran Ekonom
Sementara itu, PT Bank SBI Indonesia menyatakan juga telah memenuhi modal inti minimum dan telah mendapat persetujuan yang diperlukan dari regulator untuk penyertaan modal oleh SBI.
Direktur Utama SBI Indonesia Akash Shambhu Damniwala menyatakan, ke depan pihaknya juga berencana untuk mengakuisisi saham di perusahaan multi finance untuk mengembangkan pertumbuhan bisnis di sektor lainnya.
“Bank SBI Indonesia berkomitmen untuk tetap berada di Indonesia dan berharap untuk mengakuisisi bank berukuran serupa dengan keuangan yang baik dan dengan pertumbuhan yang anorganik,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News