kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menilik Penyaluran Kredit Bank Milik Asing ke Perusahaan Negara Asalnya


Kamis, 19 Oktober 2023 / 21:09 WIB
Menilik Penyaluran Kredit Bank Milik Asing ke Perusahaan Negara Asalnya
ILUSTRASI. PT Bank KB Bukopin, Tbk (BBKP) dengan optimis menatap potensi pertumbuhan kredit yangsa ngat besar dari segmen bisnis KoreanLink.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi bank-bank yang dimiliki investor asing, tentu lebih memiliki keuntungan untuk menyalurkan kredit ke perusahaan yang berasal dari negara asal investornya. Tentu, ini menjadi ceruk bisnis yang dapat mempercepat pertumbuhan kredit.

Ambil contoh, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) yang terus memperluas jaringan kerja sama dan melayani berbagai kebutuhan perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia, khususnya mereka yang memiliki hubungan bisnis dengan KB Kookmin Bank di Korea Selatan. Tentu, itu diharapkan bisa mendongkrak penyaluran kredit mereka.

Maklum, hingga separuh pertama tahun ini, BBKP baru menyalurkan kredit sekitar Rp 43,93 triliun. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu sekitar Rp 48,95 triliun.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BBKP Robby Mondong menyebut kontribusi sekitar 12% dari total kredit wholesale dari bank tersebut. Nilainya setara dengan Rp 2,3 triliun di periode yang sama.

Baca Juga: Kredit Perbankan Bulan September Meningkat Lagi

Robby menyadari angka tersebut memang relatif masih kecil dibandingkan total kredit yang dimiliki. Meski demikian, ia menilai dengan lebih dari 2000 perusahaan asal Negeri Ginseng di Indonesia, maka nilai tersebut berpeluang masih akan tumbuh.

“Bisnis Korean link juga tidak hanya terfokus pada pemberian kredit ke perusahaan Korea tetapi juga memahami pentingnya peluang bisnis lain seperti supply chain,” ujarnya, Kamis (19/10).

Ia juga bilang dengan dimiliki oleh investor asal Korea Selatan, KB Bukopin mendapat keuntungan untuk memiliki akses langsung ke sumber daya dan jaringan yang diperlukan dalam rangka mengembangkan segmen ini.

Sementara itu, Direktur Bisnis PT Bank Jtrust Indonesia Tbk (BCIC) Widjaja Hendra bilang untuk penyaluran kredit ke perusahaan Jepang memang saat ini masih cukup kecil jika dibandingkan dengan total kredit yang dimiliki.

Baca Juga: Prospek Saham Bank KB Bukopin (BBKP) Yang Sibuk Benah-Benah

Sebagai gambaran, Widjaja bilang kredit ke perusahaan Jepang saat ini ada di kisaran Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar. Sementara, total kredit yang sudah disalurkan bank tersebut pada Agustus 2023 senilai Rp 22,99 triliun.

“Lebih banyak pinjaman ke rupiah, ke second layer dari perusahaan Jepang. Tapi pasti bisa lebih besar lagi,” ujarnya.

Meski demikian, Widjaja menyebutkan tidak ada strategi khusus untuk memperbesar pinjaman kredit ke perusahaan-perusahaan Jepang. Sebab, ia mengandalkan pemimpinnya yang merupakan orang Jepang dan kenal dengan komunitas-komunitas asal Jepang.

Sedikit berbeda, Direktur PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) Dadi Budiana bilang kredit ke perusahaan Jepang yang merupakan negara asal investornya, MUFG, malah bukan sebuah prioritas. Oleh karenanya, portofolionya justru kecil.

“Kredit langsung ke perusahaan milik Jepang tidak sampai 5%,” ujarnya.

Baca Juga: Intip Jurus Bank KB Bukopin (BBKP) Perbaiki Kinerja

Ia menilai perusahaan-perusahaan milik Jepang biasanya memiliki permodalan dan posisi kas yang sangat baik, sehingga tak terlalu butuh pembiayaan dari perbankan.

Dadi menyoroti yang membutuhkan pembiayaan justru ekosistem dan rantai pasok dari perusahaan-perusahaan tersebut.

“Apabila perusahaan Jepang butuh pembiayaan, kami pasti punya appetite terhadap mereka,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×