Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di bawah kendali KB Kookmin Bank asal Korea Selatan, kinerja PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) terus berupaya untuk diperbaiki oleh perseroan. Bersama pemegang saham pengendali baru KB Kookmin Bank, KB Bukopin terus berbenah.
Berdasarkan laporan keuangan KB Bukopin, perseroan masih mencatatkan kerugian setidaknya hingga Juli 2023. Kerugian BBKP tercatat membengkak 7,99% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 3,19 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,95 triliun.
Pendapatan bunga bersih bank yang dikendalikan Kookmin Bank asal Korea Selatan ini masih mengalami penurunan karena beban bunganya meningkat pesat. Total pendapatan bunga Bukopin tumbuh 99,88% secara tahunan menjadi Rp 2,55 triliun pada Juli 2023. Namun, beban bunganya melesat 53,42% jadi Rp 2,24 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih turun 51,10% jadi Rp 312,10 miliar.
Di sisi lain, kerugian penurunan nilai aset keuangan meningkat jadi Rp 3,65 triliun dari Rp 3,40 triliun pada Juli 2022. Selain itu, terdapat kenaikan pendapatan biaya, komisi dan administrasi dari Rp 110,17 miliar menjadi Rp 184,78 miliar.
Baca Juga: KakaoBank Masuk ke Superbank, Bank Digital Harus Terus Optimalkan Ekosistem Mereka
Total outstanding kredit Bank KB Bukopin per Juli 2023 mencapai Rp 43,58 triliun. Angka ini menyusut dari Rp 46,66 triliun pada Juli tahun lalu sejalan dengan langkah bersih-bersih aset yang dilakukan perseroan. Adapun dana pihak ketiga (DPK) mengalami kontraksi 10,98% secara tahunan menjadi Rp 61,76 triliun.
Robby Mondong, Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya perbaikan terkait kredit bermasalah melalui berbagai inisiatif, termasuk penjualan secara bulk dan write-off.
"Kami telah berhasil menjual aset-aset berkualitas rendah senilai Rp 3,8 triliun di semester pertama tahun 2023," ujar Robby kepada kontan.co.id, Sabtu (14/10).
Robby menyebut, proses penjualan aset kredit bermasalah masih berlangsung. Pihaknya berharap dapat menyelesaikan proses perbaikan kualitas aset ini sebelum akhir tahun 2024.
Sementara total aset Bank KB Bukopin tercatat meningkat 2,81% menjadi sebesar Rp 78,93 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 76,77 triliun. Selain itu Robby mengatakan, beberapa rasio kunci seperti Capital Adequacy Ratio (CAR) telah terjaga di lebih dari 30%, sementara Loan at Risk (LAR) terus ditekan mendekati 40%.
Pihaknya juga mengaku, telah melampaui target kredit dealer financing dengan penyaluran sebesar Rp 2,9 triliun, melebihi target tahun 2023 sebesar Rp 1,5 triliun.
"Sektor-sektor yang kami lihat sebagai potensial untuk pertumbuhan meliputi kendaraan listrik, pertanian, dan kesehatan," katanya.
Baca Juga: Berhasil Lakukan Tranformasi, Bank DKI Raih Perhargaan dari Kemendagri
Di sisi lain, kata Robby, Bank KB Bukopin belum memiliki rencana dalam waktu dekat untuk penyertaan modal baru. Dengan kecukupan modal saat ini, Bank KB Bukopin berkomitmen untuk memperkuat posisi secara grup.
"Melalui dukungan New Generation Banking System (NGBS) dari KB Financial Group, kami telah meluncurkan aplikasi mobile banking terbaru, KBstar, pada akhir September 2023. KBstar menawarkan layanan perbankan digital yang inovatif dan kami berencana untuk terus mengembangkan ekosistem ini," imbuhnya.