Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) telah memulai transformasi internal sejak usai dikendalikan oleh Kookmin Bank. Fokus utama bank ini usai berganti pemilik ialah melakukan bersih-bersih aset bermasalah.
Kookmin Bank resmi jadi pengendali Bank KB Bukopin sejak tahun 2020. Kookmin Bank lalu sukses menyelesaikan polemik dengan pemegang saham lama pada 2021.
Di tangan Kookmin, BBKP perlahan mulai menjual aset bermasalah dan menjalankan efisiensi. Pada Juni 2023, investor asal Korea Selatan ini juga kembali menyuntik modal ke Bukopin sebesar Rp 8 triliun lewat rights issue.
Baca Juga: Bank KB Bukopin Catat Penyaluran PO Kendaran Hyundai Lebih Dari Rp2,9 Triliun
Upaya-upaya yang dilakukan ini sudah berhasil menurunkan kerugian Bank KB Bukopin menjadi Rp 2,8 triliun pada paruh pertama 2023. Namun, rasio kredit bermasalah bank ini masih tercatat tinggi hingga Juni 2023.
Aksi-aksi perbaikan yang dilakukan juga belum mampu mengungkit harga saham bank ini. Berdasarkan RTI, saham BBKP ditutup di level Rp 86 pada Jumat (13/10). Tiga bulan terakhir, BBKP anjlok 21,1% dan sepanjang tahun ini kontraksi 14,6%.
Robby Mondong, Wakil Direktur Utama Bukopin, mengatakan, upaya perbaikan aset terus dilakukan dengan berbagai inisiatif, termasuk hapus buku dan penjualan aset berisiko secara borongan atau bulk sale. Pada paruh pertama 2023, Bukopin sudah berhasil menjual Rp 3,8 triliun kredit berkualitas rendah.
"Proses penjualan aset bermasalah masih berlangsung. Kami berharap dapat menyelesaikan proses perbaikan kualitas aset ini sebelum akhir 2024," kata dia pada KONTAN, Jumat (13/10).
Baca Juga: Bank KB Bukopin Catat Penyaluran PO Kendaran Hyundai Lebih Dari Rp2,9 Triliun
Per Juni 2023, rasio non performing loan (NPL) Bukopin ada di level 10,5%. Jumlah kreditnya mencapai Rp 43,58 triliun per Juli, turun 6,6% secara tahunan, seiring penjualan aset yang dilakukan.
Robby mengatakan, perbaikan yang dilakukan telah tercemin dari rasio permodalan. Capital adequacy ratio (CAR) telah terjaga di atas 30%. Lalu, loan at risk (LAR) telah ditekan mendekati 40%.
Dari sisi ekspansi kredit, Bukopin sudah menyalurkan pembiayan ke diler otomotif Rp 2,9 triliun tahun ini. Angka tersebut sudah melampai target yang ditetapkan, yakni sebesar Rp 1,5 triliun. Robby bilang, untuk mendorong kredit baru, BBKP melihat sektor yang prospektif berasal dari kendaraan listrik, pertanian, dan kesehatan.
Baca Juga: OJK Catat Sejumlah Bank Ini Memiliki Rasio Kredit Macet di Atas 5%
Selain itu, Bukopin juga telah memulai tranformasi digital. Pada akhir September lalu, bank ini sudah merilis aplikasi mobile banking, KBstar. Layanan ini akan terus dikembangkan dengan produk dan layanan digital yang inovatif.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta melihat, saham BBKP tidak likuid karena harganya sudah bergerak ke level di bawah Rp 100. Menurut dia, bank ini perlu meningkatkan performa kinerjanya agar bisa mendorong likuiditas saham ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News