kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Menilik Pertumbuhan Kredit Investasi Perbankan dan Prospeknya di 2023


Minggu, 09 April 2023 / 13:41 WIB
Menilik Pertumbuhan Kredit Investasi Perbankan dan Prospeknya di 2023
ILUSTRASI. Konsumen melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit di salah satu ritel di Tangerang Selatan, Minggu (20/6). Menilik Pertumbuhan Kredit Investasi Perbankan dan Prospeknya di 2023.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bahwa penyaluran kredit perbankan pada periode Februari 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 10,64% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 6.375,3 triliun.

OJK mengatakan bahwa pertumbuhan kredit tersebut ditopang penyaluran kredit investasi yang tumbuh sebesar 13,01% yoy. Lantas bagaimana dengan pertumbuhan kredit investasi perbankan?

PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI) menyatakan bahwa seiring dengan pemulihan ekonomi nasional serta dukungan penyelesaian proyek strategis nasional, BRI memproyeksikan untuk tahun ini kredit investasi dapat tumbuh positif dibanding dengan tahun lalu.

Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto, menjelaskan mayoritas kredit investasi perseroan disalurkan untuk segmen korporasi.

Baca Juga: Bercermin Kegagalan Bank AS, Ini Langkah OJK Terkait Permodalan Perbankan

“Penyaluran Kredit Investasi di BRI pada kuartal I Tahun 2023 masih on track sesuai dengan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) yang telah ditetapkan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (4/4).

Aestika mengungkapkan, untuk kredit investasi perseroan memiliki strategi pertumbuhan selektif dan terus meningkatkan kualitas aset dengan mengutamakan sektor-sektor yang resilien terhadap gejolak ekonomi global.

“Serta menyasar sektor yang berdampak atau memicu multipler effect seperti infrastruktur, manufaktur dan kelistrikan,” ungkapnya.

Aestika bilang, pihaknya juga menyasar sektor-sektor bisnis yang menjadi andalan dari realisasi investasi Indonesia di tahun 2023 yang bertumpu pada Industri yang berbasis ekonomi hijau rendah karbon, serta transformasi ekonomi dari sektor primer industri ke Industri yang berbasis nilai tambah.

“Di samping itu kredit investasi yang dilakukan oleh BRI juga utamanya dapat memberikan multiplier effect yaitu value chain kepada segmen lain utamanya ke Small Medium Enterprise (SME) yang merupakan core business dari BRI,” tandasnya.

Baca Juga: Ekonom: BNI Berpeluang Tumbuh dengan Manfaatkan Keketuaan ASEAN 2023

Untuk diketahui, penyaluran kredit BRI terus mengalir deras. Per Desember 2022, kucuran kredit BRI secara konsolidasi mencapai Rp 1.139,08 triliun. Kredit BRI tersebut tumbuh 9,2% yoy dibandingkan tahun 2021 yang sebanyak Rp 1.042,86 triliun.

Sementara itu, PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) juga menyatakan bahwa seiring membaiknya pertumbuhan ekonomi tren penyaluran kredit investasi terus mencatatkan perbaikan dan memicu peningkatan permintaan kredit.

Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha menyebutkan hingga akhir Februari 2023 total kredit investasi Bank Mandiri telah mencapai Rp 413,9 triliun, tumbuh sebesar 10,65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

“Pertumbuhan tersebut salah satunya didukung oleh sektor manufaktur, perdagangan, dan jasa,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (7/4).

Baca Juga: Kredit Berkelanjutan BRI Tembus Rp 694,9 Triliun di Tahun 2022

Rudi mengungkapkan bahwa melalui strategi pengembangan dan optimalisasi bisnis, pihaknya optimistis sampai dengan akhir tahun 2023 pertumbuhan kredit secara keseluruhan dapat tumbuh di kisaran 10%-12%.

Dia bilang, tentu dalam mencapai target tersebut perseroan akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian agar kualitas kredit tetap terjaga di level yang optimal.

“Salah satu strategi yang dilakukan perseroan untuk menjaga pertumbuhan tersebut antara lain melalui pengembangan teknologi dan digitalisasi, penguatan kolaborasi, memaksimalkan potensi ekonomi di wilayah, serta peningkatan kualitas aset dan manajemen risiko,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×