kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Menjaga Daya Tahan Perbankan Nasional, Bankir Harus Memperkuat Manajemen Risiko


Rabu, 03 September 2025 / 20:22 WIB
Menjaga Daya Tahan Perbankan Nasional, Bankir Harus Memperkuat Manajemen Risiko
ILUSTRASI. Digital Banking. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/05/06/2025


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat kondisi tak menentu seperti saat ini, risiko pasti meningkat. Di industri keuangan, para bankir memiliki peran krusial menjaga stabilitas dan daya tahan perbankan nasional, terutama dalam menghadapi potensi krisis.

Maka, Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) terus berupaya meningkatkan kompetensi para profesional di bidang manajemen risiko perbankan. Pada Selasa (2/90, BSMR memberikan gelar Certified Risk Management (CRM) kepada 67 profesional perbankan.

Mereka berhasil menyelesaikan program sertifikasi secara berjenjang dari jenjang 4 hingga 7. Pemberian gelar ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BSMR memastikan para bankir memiliki kapabilitas dan kompetensi yang mumpuni untuk mengelola risiko di tengah dinamika industri keuangan yang terus berubah.

Sebelumnya pada Juni lalu di Batam, BSMR juga telah menganugerahkan gelar CRM kepada 30 orang penerima. "Program sertifikasi ini menjadi bukti, bankir Indonesia terus mengasah keahlian mereka dalam manajemen risiko," kata Direktur BSMR, Gandung Troy Sulistyantoro, dalam rilis ke Kontan.co.id, Selasa (2/9). 

Baca Juga: Ini Strategi Manajemen Risiko BRI di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Dengan kompetensi yang terus diperbarui, para bankir ini memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas dan daya tahan perbankan nasional. Terutama dalam menghadapi potensi krisis. Ajang tersebut serangkai  dengan Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko yang merupakan syarat wajib untuk mempertahankan masa berlaku sertifikat.

Nahor P. Hutahuruk, Kepala Departemen Pengendalian Kualitas dan Pengembangan Pengawasan Perbankan (DPKP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, peranan manajemen risiko menjadi suatu hal yang krusial bagi bank. Ini perlu diimplementasikan dengan baik dan efektif dalam menjalankan bisnisnya khususnya terhadap keberlangsungan usaha bank.

Salah satu aspek yang sangat penting menjadi perhatian yaitu bagaimana bank dapat mengelola risiko dengan prudent. Namun tetap adaptif seiring dengan tren perkembangan bisnis dan teknologi informasi di industri perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×