kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.886   61,00   0,38%
  • IDX 7.135   -26,45   -0,37%
  • KOMPAS100 1.093   -0,95   -0,09%
  • LQ45 868   -3,64   -0,42%
  • ISSI 216   0,04   0,02%
  • IDX30 444   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 536   -3,84   -0,71%
  • IDX80 125   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 133   -2,20   -1,62%
  • IDXQ30 148   -1,08   -0,73%

Menyongsong 2024, Bank Milik Investor Korea Siapkan Aksi Korporasi


Jumat, 08 Desember 2023 / 15:08 WIB
Menyongsong 2024, Bank Milik Investor Korea Siapkan Aksi Korporasi
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan logo Bank Woori Saudara (BWS) Jakarta, Rabu (29/4). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/04/2020.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah investor asal Korea untuk memperkuat bisnis perbankan di tanah air tampak semakin menggeliat. Beberapa rencana langkah aksi korporasi beberapa bank telah disiapkan setidaknya di awal tahun depan.

Pertama, ada  PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) yang bakal melakukan rights issue dengan jumlah sebanyak-banyaknya 6,4 miliar saham. Rencana tersebut akan dimintai persetujuan pada RUPSLB yang akan diselenggarakan 10 Januari 2024.

Tim Rights Issue SDRA bilang Woori Bank sebagai pemegang saham pengendali akan mengambil haknya sesuai dengan porsi kepemilikan. Peningkatan porsi kepemilikan akan terjadi apabila pemegang saham yang lain tidak mengambil haknya.

“Akan tetapi berdasarkan perhitungan kami, tidak akan ada penambahan persentase kepemilikan dari Woori Bank yang signifikan,” ujar tim tersebut, Kamis (8/12).

Baca Juga: Bank J Trust Targetkan Kredit Bisa Tumbuh Hingga 20% di Tahun 2024

Di sisi lain, perusahaan menyebutkan tahun depan pihaknya akan berfokus pada peningkatan layanan keuangan pada perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, demikian juga untuk pengembangan bisnis konsumer retail

Dalam hal ini, SDRA akan terus melanjutkan nyata dalam mendorong peningkatan kredit yang berorientasi kepada sektor produktif  pada skala mikro dan kecil. Di segmen korporasi, bank terus meningkatkan pemberian kredit pada sektor-sektor prioritas yang direkomendasikan Bank Indonesia untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Selain itu, ada pula PT KB Bukopin Tbk (BBKP) yang akan melakukan perubahan nama menjadi KB Bank. Langkah tersebut dilakukan untuk menghilangkan bayang-bayang nama ‘Bukopin’ yang kurang mendapat kepercayaan lagi dari nasabah akibat masalah masa lalu.

Harapannya, itu mampu mendorong kinerja bank menjadi lebih baik lagi. Mengingat, bank milik Kookmin ini baru saja memperbesar kerugiannya pada kuartal III/2023 menjadi Rp 3,37 triliun, dari sebelumnya Rp 2,63 triliun.

“untuk net profit tren positif kami sedang berupaya keras dan kemungkinan di 2025 ke depan," ujar Woo Yeul Lee, Selasa (5/12).

Ia bilang pihaknya saat ini juga tengah berupaya untuk penyelesaian kredit bermasalah. Ini terbantu dari suntikan modal pemegang saham pengendali sebanyak Rp12 triliun pada Mei 2023.

Tak mau kalah, CEO PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) Park Jong Jin bilang akan mempertimbangkan aksi korporasi berupa merger dan atau akuisisi perusahaan yang bergerak di sektor keuangan.

Baca Juga: Tok, Pemegang Saham Restui Rights Issue BTPN untuk Pembiayaan Proyek dan Akuisisi

“Apabila secara finansial dimungkinkan dan menguntungkan keberlangsungan bisnis Bank,” ujarnya, Jumat (8/12).

Ia mengungkapkan rencana bisnis Bank Hana tahun 2024 telah disusun dengan mempertimbangkan pertumbuhan organik dengan memperbesar core business bank. Di mana, pihaknya secara terus menerus mendorong pertumbuhan berkelanjutan bisnis konvensional dan layanan digital banking.

Park menambahkan KEB Hana Bank, Korea dan Hana Financial Group sebagai PSP akan terus mendukung Hana Bank dalam membangun, memperkuat bisnis dan fundamental agar tercapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sebagai informasi, rencana Penyertaan Modal Bank Hana hingga September 2023, Bank Hana memiliki penyertaan modal sebesar 30% saham PT Sinarmas Hana Finance (SHF) yang fokus pada pembiayaan kendaraan roda empat. Penyertaan ini dilakukan pertama kali di tahun 2015 dan dilakukan penambahan kepemilikan saham pada tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×