CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.899   -39,00   -0,25%
  • IDX 7.129   -85,71   -1,19%
  • KOMPAS100 1.091   -11,54   -1,05%
  • LQ45 870   -6,00   -0,69%
  • ISSI 215   -3,57   -1,64%
  • IDX30 446   -2,19   -0,49%
  • IDXHIDIV20 538   -1,08   -0,20%
  • IDX80 125   -1,34   -1,06%
  • IDXV30 135   -0,47   -0,34%
  • IDXQ30 149   -0,62   -0,42%

Meski Ada Pembobolan ATM, Transaksi Mobile Banking Tak Menyusut


Selasa, 02 Februari 2010 / 15:28 WIB


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Johana K.

Jakarta. Mencuatnya kasus pembobolan ATM lewat modus skimming atau pengintipan nomor personal identity number (PIN) tidak berimbas negatif pada layanan perbankan yakni mobile banking.

General Manager Divisi Dana dan Jasa Konsumen PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pembobolan ATM tidak membawa efek pada transaksi mobile bangking. Meski sudah terbilang aman, BNI menyatakan terus melakukan pengembangan.

Rencananya pada semester II-2010, BNI akan menerapkan sistem yang lebih baik. "Kami juga akan menambah fitur," ujar Group Head E Banking BNI, Feryzon Darwis.

Hingga penghujung 2009, pengguna mobile banking mencuil 15% dari total nasabah. Angka itu jauh diatas pengguna internet banking yang cuma 5%.

Hal yang sama juga dialami BCA. "Tidak ada penurunan trafik, kami sudah pantau," ungkap Wakil Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Jahja bilang, nasabah BCA yang menggunakan layanan mobile banking saat ini mencapai 1,8 juta dari total nasabah sebnyak 8 juta. Soal sistem keamanan, Jahja mengungkap tidak ada perubahan lantaran sudah menerapkan platform keamanan yang memadai.

Meski tidak ada bujet khusus untuk layanan mobile banking, namun BCA terus melakukan pengembangan berupa penambahan fitur. Di 2010 ini BCA memasang target pengguna mobile banking menjadi 2,2 juta atau naik 23% dari total pengguna saat ini yakni 1,8 juta, dengan trafik hingga 500 ribu transaksi saban harinya.

Ricardo Indra, GM Corporate Communications Telkomsel mengatakan bahwa trafik pengguna mobile banking di Telkomsel paska kasus pembobolan ATM tetap stabil. "Stabil karena mobile banking jauh lebih aman," tandas Ricardo.

Ia menambahkan, layanan mobile banking pada dasarnya adalah layanan perbankan yang dijembatani oleh pihak operator. Dus, sistem keamanan mobile banking pun memakai standarisasi sistem keamanan perbankan. "Sistem keamanannya ditentukan oleh kedua pihak, bukan operator saja," terangnya.

Saat ini, Ricardo menyebut trafik mobile banking pada Telkomsel mencapai 15 juta per bulan. Sementara itu pengguna mobile banking yakni 6 juta dari total pelanggan Telkomsel sejumlah 80 juta hingga kuartal III 2009.

Budi Harjono Head of Mobile Data Sevices XL juga mengungkap hal serupa. "Semua bentuk enkripsi disediakan oleh bank. Dan operator hanya membuka pipa koneksi ke sisi bank jadi keamanan sangat terjaga," jelasnya.

Budi bilang dengan rata-rata trafik di atas 140 ribu transaksi per hari, kesalahan alias error yang terjadi sebatas keluhan pelanggan pada how to activated mobile banking dan bukan kegagalan transaksi. "Selama ini kejahatan yang terjadi lebih karena ada oknum yang menyamar sebagai petugas bank dan meminta pin pelanggan," imbuh Vita Pristyana Manager Marketing and Sales Divisi Mobile Commerce Indosat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×