Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis perusahaan asuransi umum biasanya berbanding lurus dengan kondisi perekonomian Indonesia. Namun industri asuransi umum mencatatkan kinerja yang moncer sepanjang 2019 lalu.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri asuransi umum berhasil menghimpun pendapatan premi senilai Rp 80,12 triliun pada tahun lalu. Nilai itu tumbuh 14,62% year on year (yoy) dari pendapatan premi pada 2018 senilai Rp 69,9 triliun.
Baca Juga: Di saat ramai WO abal-abal, Aswata siapkan asuransi resepsi pernikahan
Padahal kondisi ekonomi Indonesia masih terbilang stagnan, BPS merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 mencapai 5,02% yoy. Pencapaian ini lebih rendah dari dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada 2018 lalu yang mencapai 5,17%. Artinya bisnis asuransi umum masih melaju kencang di tengah pelemahan ekonomi domestik.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimistis bisnis asuransi umum melaju kencang tahun depan. Direktur Eksekutif AAUI Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe bilang AAUI belum mendapatkan data lengkap terkait kinerja asuransi umum sepanjang 2019 dari seluruh anggota asosiasi. Sehingga asosiasi belum bisa memberikan komentar secara holistik.
"Namun Kami memang mengestimasi total premi asuransi umum tumbuh 14% sepanjang 2019 dibanding tahun lalu. Untuk tahun 2020 Kami memang mengestimasi tumbuh 17% dari tahun 2019," ujar Dody kepada Kontan.co.id pada Jumat (7/2).
Baca Juga: Pemegang polis Jiwasraya harap bersabar, pembayaran klaim tunggu restu DPR
Padahal awal 2019, AAUI prediksi pertumbuhan premi tumbuh 10% sepanjang tahun, setelah semester satu 2019, bisnis tumbuh 20%. Melihat tren ke depan, AAUI mengoreksi estimasi pertumbuhan premi 2019 menjadi tumbuh 14%.
Dody bilang pada 2020 bisnis yang masih akan menopang industri asuransi adalah lini bisnis harta benda dan kendaraan bermotor. Begitu pun dengan lini bisnis asuransi kredit seiring peningkatan penetrasi yang dilakukan beberapa pemain pada lini tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News