kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski masih pandemi, bisnis spesialis bank pelat merah melesat


Kamis, 05 Agustus 2021 / 20:52 WIB
Meski masih pandemi, bisnis spesialis bank pelat merah melesat
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (tengah) bersama para direktur bank BUMN atau Himbara di Jakarta (5/8/2021).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

Adapun BRI ingin menyalurkan hingga 80% ke sektor UMKM dari total portofolio kredit. Direktur Utama BRI Sunarso menargetkan pertumbuhan kredit 6% hingga 7% sepanjang 2021. 

“Karena kami 80% di kredit UMKM, maka kami targetkan pertumbuhan UMKM di atas 10%. Sekarang kredit mikro untuk semester pertama 2021 sudah tumbuh 17% yoy,” paparnya. 

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan terjadi pertumbuhan volume transaction trade tumbuh 28,44% year on year (yoy) pada Juni 2021. 

Baca Juga: Dalam roadmap Kementerian BUMN, holding ultra mikro siap sasar pangsa pasar IKNB

Pencapain itu ditopang oleh pertumbuhan transaksi ekspor yang naik 45% yoy dan transaksi tumbuh impor 28% yoy. Padahal pada kuartal kedua 2020 lalu, transaction trade BNI terkontraksi hingga 33,77% yoy. 

“Perbaikan transaksi trade ini juga bisa naik dari remittance tumbuh 6% di juni ini yoy. Sektor transaksi ekspor tumbuh di komoditas di besi dan steel juga gas, minyak dan mineral. Impor barang modal juga tumbuh signifikan terutama barang modal besi, steel, dan kimia. Tujuan ekspor juga beragam sekarang, paling besar Hong Kong dan Taiwan,” papar Royke.

Sepanjang tahun ini, BNI telah menetapkan rencana untuk penyaluran kredit berbasis ekspor hingga 6% hingga 7%. Ia menyatakan kredit ekspor itu disalurkan kepada pelaku UMKM, segmen kecil, menengah, hingga wholesale. 

“Tapi secara overall akan tumbuh di kisaran 20% hingga 30% untuk kredit berbasis ekspor. Karena kita lihat momentum terbukanya pasar ini harus kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk ekspor. Karena kami lihat, semangat perusahaan Indonesia untuk mengolah hilirisasi atau downstream cukup kuat, inilah yang akan juga bantu untuk tumbuh di segmen ekspor,” jelasnya. 

Bank BTN mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 5,59% yoy menjadi Rp265,9 triliun. KPR Subsidi masih menjadi motor utama penggerak penyaluran kredit Bank BTN dengan kenaikan sebesar 11,17% yoy menjadi Rp126,29 triliun per kuartal II-2021.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menargetkan kredit bisa tumbuh 7% sepanjang 2021. Strateginya, BTN akan fokus menyalurkan 90% kredit itu ke sektor perumahan.

“Dari 90% itu sebanyak 80% nya KPR. Kita bagi lagi, KPR nya banyak yang subsidi yang banyak. Kalau kredit tumbuh 7%, maka KPR subsidi bisa tumbuh lebih dari itu,” pungkasnya.

Selanjutnya: Perhatian! Batas maksimum gaji pegawai DKI Rp 4,5 juta untuk dapat subsidi upah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×