kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski pasarnya lebih terbatas, pembiayaan KPR multifinance terus tumbuh


Kamis, 21 Juli 2011 / 10:04 WIB
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump saat pertama kali dinyatakan positif Covid-19


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Meski tumbuh lambat, penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) melalui perusahaan multifinance tetap tumbuh. Pada Juni 2011, posisi penyaluran KPR Sarana Multigriya Finansial (SMF) melalui kerjasama dengan multifinance mencatat angka Rp 11,4 miliar.

Angka ini tidak sampai 1% dari total pembiayaan perumahan SMF per Juni 2011 sebesar Rp 1,8 triliun. "Penambahannya memang sedikit-sedikit," kata Direktur SMF Sutomo, Rabu (20/7). Selama ini, SMF lewat perusahaan pembiayaan menyediakan plafon KPR hingga sebesar Rp 250 juta.

SMF bekerja sama dengan empat perusahaan pembiayaan untuk menggarap KPR. Keempatnya adalah, MNC Finance, Ciptadana Finance, Finansia Multi Finance, dan First Indo American Leasing. "Hingga saat ini belum ada tambahan lagi multifinance yang bekerja sama dengan kami," imbuh Sutomo.

Cari pendanaan lain

Yohanes Yudhananta, Sekretaris Perusahaan MNC Finance mengatakan, hingga Juni 2011, perusahaan pembiayaan dengan ikon Bang Kredit ini menyalurkan pembiayaan KPR sekitar Rp 3,5 miliar. Angka ini tumbuh 40% ketimbang Juni 2010 yang masih ada di Rp 2,5 miliar. "Hingga akhir tahun 2011 kami berharap, penyaluran KPR mencapai Rp 20 miliar," kata Yudhananta, Selasa (19/7).

Target setahun ini memang masih jauh dari posisi sekarang. Yudhananta mengataka, tipisnya pembiayaan KPR saat ini terkendala syarat rumah ready stock yang ditentukan oleh SMF. "Padahal, banyak permintaan pembiayaan rumah inden," terang Yudhananta. Makanya, MNC berniat mencari pendanaan alternatif selain SMF untuk pembiayaan rumah inden.

Selain dana, MNC Finance juga aktif mencari pengembang properti yang mau kerja sama dengan multifinance. Memang, risiko pembiayaan rumah inden ini lebih besar dibandingkan rumah ready stock, namun pasarnya besar. "Kami masih mencari pendanaan dan mitra bisnis," ujar Yudhananta.

Selama ini, MNC Finance mendanai KPR dengan pokok utang Rp 150 juta dan tenor mulai dari 8 tahun, 10 tahun, dan maksimal 15 tahun. "Bunga KPR masih berada di atas 15% per tahun," terang Yudhananta.

Biasanya, multifinance menggunakan pre-approval untuk pembiayaan KPR. Jadi, multifinance akan menganalisis kapasitas kredit si konsumen, yang biasanya belum tergarap bank. Dari situ, perusahaan multifinance akan mendapat gambaran nilai pembiayaan yang bisa didapat konsumen, tenor pinjaman dan jumlah angsuran. "Setelah itu, baru mencari rumah," imbuh Yudhananta.

Saat ini, MNC Finance baru mengggarap pasar KPR di wilayah Jabodetabek. MNC Finance memiliki satu kantor khusus bisnis KPR di Bekasi, Jawa Barat, untuk menangani konsumen di Bekasi, Tangerang, Bogor, Depok, dan sekitarnya.

Hingga Juni lalu, total penyaluran MNC Finance sebesar Rp 362 miliar. Sekitar 85% total pembiayaan berasal dari pembiayaan mobil. Porsi selanjutnya berturut-turut adalah pembiayaan motor, alat berat, dan perumahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×