kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mirae Asset Sekuritas akan garap bisnis securities crowdfunding


Kamis, 11 Februari 2021 / 17:54 WIB
Mirae Asset Sekuritas akan garap bisnis securities crowdfunding
ILUSTRASI. Mirae Sekuritas - kontan adv online


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia berencana memperluas jangkauannya ke pelaku usaha kecil dan mikro dengan menyediakan layanan securities crowdfunding atau penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi informasi.

Akan tetapi, Head of Wealth Management Division Mirae Asset Sekuritas Fajrin Hermasnyah mengatakan, Mirae Asset masih menjajaki model bisnis securities crowdfunding yang tepat.

Pasalnya, ada crowdfunding yang bertujuan untuk investasi dan donasi. "Kami masih diskusikan akan murni investasi atau masuk ke donasi juga," kata dia dalam acara Mirae Asset Media Day yang berlangsung secara virtual, Kamis (11/2).

Baca Juga: IHSG bisa capai 6.880 tahun ini, Mirae Asset targetkan nilai transaksi saham naik 17%

Sebagai informasi, pemerintah meluncurkan securities crowdfunding pada 4 Januari 2021 untuk memudahkan usaha kecil dan menengah dalam memperoleh pembiayaan alternatif melalui pasar modal.

Securities crowdfunding merupakan versi baru dari equity crowdfunding yang sebelumnya telah diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam POJK Nomor 37 Tahun 2018.

Head of Business Innovation Team Mirae Asset Sekuritas Riky Oktora menambahkan, rencana bisnis baru ini akan mulai dimplementasikan pada kuartal II-2021. Riky yakin, bisnis securities crowdfunding ini akan berkembang seiring dengan masyarakat yang tengah mengandrungi layanan finansial berbasis teknologi.

Di samping itu, ia juga melihat potensi pasar usaha kecil dan mikro yang membutuhkan pendanaan masih cukup besar. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian yang ia rujuk, sebanyak 85% pelaku industri mikro dan kecil menggunakan modal yang berasal dari dana sendiri.

Sementara yang menggunakan modal dari pihak lain hanya 15% yang mana 7%nya meminjam dari bank.

Baca Juga: Analis Mirae: Terdepak dari MSCI bukan berarti fundamental buruk

"Dari sini kita bisa lihat bahwa pinjaman dari korporasi, modal ventura, dan lembaga keuangan non-bank jadi sebuah kesempatan untuk menyalurkan kredit ke usaha kecil dan mikro sehingga bisa tumbuh dan berkembang," ungkap Riky.

Selain itu, adanya sebagian masyarakat yang sudah memiliki rekening bank tapi belum menggunakan layanannya secara optimal (masyarakat underbank) juga menjadi peluang bagi Mirae yang ingin mengembangkan layanan digitalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×