kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mobile banking makin laris, bank tidak ingin ngotot menambah ATM


Rabu, 05 Agustus 2020 / 19:35 WIB
Mobile banking makin laris, bank tidak ingin ngotot menambah ATM
ILUSTRASI. ilustrasi ATM Bersama dari PT Artajasa Pembayaran Elektronis


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam kondisi pandemi Covid-19, minat perbankan untuk memperluas jaringan semakin berkurang. Bukan tanpa sebab, saat ini mayoritas transaksi nasabah perbankan memang sudah dilakukan secara daring alias digital. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil contoh beberapa transaksi perbankan digital di beberapa bank besar di tanah air. Sebut saja Bank BNI, yang transaksi elektronik seperti internet dan SMS banking termasuk mobile banking naik 84,4% secara year on year (yoy) pada Mei 2020. Lalu ada juga PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mencatatkan layanan pembukaan rekening naik sebesar 7.000 per hari secara daring, hal ini membuat transaksi pembayaran perseroan naik sebesar 20%-30% secara tahunan. 

Baca Juga: Pendapatan non bunga BNI turun hingga Mei 2020, ini penyebabnya

Melihat tren semacam ini, beberapa bankir yang dihubungi Kontan.co.id, mengaku belum berniat untuk menambah infrastruktur digital seperti mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Ambil contoh, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang mengaku dalam beberapa periode ini belum menambah mesin ATM lagi. 

Direktur Bank BTN Andi Nirwanto beranggapan saat ini transaksi mobile banking memang pada tanggal-tanggal tertentu sempat menyalip transaksi ATM. 
"Akan tetapi, secara umum transaksi ATM masih sedikit di atas mobile banking, namun tren transaksi lewat mobile banking memang terus meningkat," ujarnya kepada Kontan.co.id, pekan lalu (1/8).

Alhasil, Bank BTN mengatakan untuk saat ini pihaknya belum berniat untuk menambah mesin ATM. Bukan cuma karena transaksi mobile banking meningkat drastis, pasalnya saat ini Bank BTN sebagai salah satu anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga diuntungkan dengan adanya konsolidasi mesin ATM melalui ATM Link. 

Catatan saja, saat ini total ATM Link yang tersebar di seluruh Indonesia sudah mencapai 53.071 unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.098 di antaranya merupakan milik Bank BTN. "Di sisi lain, transaksi mobile banking BTN naik 37,8% secara year on year (yoy) per Juni 2020," imbuhnya. 

Meski begitu, Direktur BCA Santoso Liem membenarkan bahwa saat ini sejatinya ATM masih menjadi salah satu andalan nasabah dalam melakukan transaksi finansialnya. Paham akan hal tersebut, bank swasta terbesar ini terus menambah fitur dan layanan di ATM seperti penarikan uang tunai tanpa kartu di ATM milik perseroan. 

Sekadar informasi saja, per akhir Juni 2020 BCA tercatat sudah memiliki 17.360 ATM yang tersebar di Tanah Air dan dilengkapi dengan 1.251 kantor cabang. Meski menjadi andalan, BCA juga tidak tutup mata kalau saat ini sejatinya transaksi nasabah sudah beralih ke channel seperti mobile banking. 

"Hingga saat ini tercatat 98% transaksi nasabah BCA telah menggunakan layanan perbankan digital," ungkap Santoso. 

Lebih lanjut, bank bersandi bursa BBCA ini juga mencatat per semester I 2020 transaksi mobile banking BCA sudah tumbuh mencapai 30,4% dan internet banking BCA naik 5,7% yoy. Melihat kondisi tersebut, nampaknya Bank BCA masih belum akan secara masif menambah jumlah mesin ATM. 

Baca Juga: Setor tunai tanpa kartu di ATM BCA mudah dan praktis, begini caranya

Apalagi, sejak pertengahan tahun 2019 transaksi di BCA memang sudah mulai didominasi oleh mobile banking dengan transaksi yang menembus 160 juta. 

Sementara itu sebagai gambaran, data Bank Indonesia menunjukkan sampai dengan bulan Mei 2020 total mesin ATM milik seluruh perbankan di Tanah Air sudah sebanyak 105.747 unit. Jumlah ini sebenarnya menurun kalau dibandingkan posisi Desember 2019 lalu yang sempat sebanyak 106.595 unit. 

Kalau dilihat trennya, perbankan memang lebih aktif menambah jumlah mesin Electronic Data Capture (EDC) alias mesin gesek. Per Mei 2020 jumlah mesin EDC sudah menembus 1,37 juta unit naik drastis dari bulan Desember 2019 sebanyak 1,07 juta unit. Begitu pula jumlah merchant penerima transaksi menggunakan kartu yang saat ini sudah sebanyak 887.983 merchant, terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×