kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Modalku dan TaniHub berkolaborasi


Rabu, 06 September 2017 / 07:00 WIB
Modalku dan TaniHub berkolaborasi


Reporter: Roy Franedya | Editor: Bagus Marsudi

KONTAN.CO.ID - Pesatnya perkembangan internet dan kian meleknya masyarakat pada dunia digital membuat bisnis daring kian dilirik. Banyak bermunculan perusahaan rintisan (startup) yang menawarkan solusi yang selama ini tidak bisa diselesaikan perusahaan konvensional.

Beragam pemain memang meningkatkan persaingan dalam bisnis digital. Meski begitu, pasarnya masih sangat cukup besar. Sebab itu, agar bisa bertahap memperluas pasar, pemain e-commerce harus rajin melahirkan inovasi guna memikat konsumen. Inovasi ini bisa dilakukan dengan secara mandiri atau berkolaborasi dengan pihak lain.

Nah, cara terakhir inilah yang dipilih PT Mitrausaha Indonesia Group atau dikenal dengan nama Modalku. Start-up peer to peer lending (P2P) ini bekerjasama dengan PT TaniHub Indonesia, yakni penyedia platform yang bisa menghubungkan petani, nelayan, dan peternak dengan para pembeli, dengan menghadirkan layanan supply chain financing (SCF).

SCF merupakan pinjaman yang diberikan kepada para petani, nelayan, dan peternak tanah air yang berada di dalam platform TaniHub. Dalam SCF, Modalku tidak langsung menyalurkan pembiayaan pada petani. Tetapi, Modalku menyediakan sejumlah dana pada TaniHub. Pinjaman ini akan dijadikan sebagai dana talangan atas transaksi yang terjadi antara TaniHub dengan para petani.

Chief Operational Officer (COO) Modalku Iwan Kurniawan mengatakan, dengan adanya SCF, diharapkan petani bisa tetap fokus dalam menjalankan bisnis utama memproduksi hasil panen yang berkualitas tanpa kendala dana. “Solusi lewat aplikasi digital ini akan lebih menguntungkan petani Indonesia. Mereka tak perlu lagi bergantung pada tengkulak untuk memasarkan produk,” ujarnya.

Chief Executive Officer (CEO) Modalku Reynold Wijaya bercerita, awal terjalin kerjasama ini tak lepas dari saran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketika itu, manajemen Modalku ingin mengembangkan pembiayaan pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang selama ini masih belum dapat mengakses layanan perbankan.

Dalam pertemuan tersebut, OJK mengarahkan Modalku mencoba bekerjasama dengan TaniHub. Alasannya, sektor pertanian masih membutuhkan akses permodalan yang besar. Selain itu, dengan membantu petani, harga pangan juga bisa lebih stabil. “Kami sepakat untuk bekerjasama dan melakukan pilot project,” ujarnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×