Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku menyebut, pemberi dana atau lender bisa mendapatkan tingkat bunga sekitar 10% hingga 17% per tahun. Country Head Indonesia Modalku Arthur Adisusanto mengatakan, tingkat bunga di Modalku bervariasi sesuai dengan portofolio UMKM yang didanai oleh pemberi dana.
"Secara umum, pemberi dana bisa memperoleh tingkat bunga sekitar 10%–17% per tahun tergantung dengan preferensi dan toleransi risiko masing-masing pemberi dana," ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin (8/1).
Arthur mengatakan ada beberapa faktor positif yang dapat mendorong bisnis UMKM melalui pendanaan dari industri fintech lending. Pertama, kata dia, akses pendanaan yang lebih mudah dapat membantu UMKM untuk mengembangkan usaha mereka.
Kedua, Arthur menyampaikan inovasi teknologi pada platform fintech lending dapat memberikan solusi yang lebih efisien dan mempercepat proses pengajuan. Dengan memfasilitasi pendanaan yang lebih cepat dan fleksibel, dia bilang UMKM dapat lebih fokus pada penjualan tanpa harus mengalami kendala keuangan.
Baca Juga: OJK Batasi Meminjam Maksimal 3 Platform, Begini Respons Fintech Lending
Sementara itu, dia mengatakan ada sejumlah hal yang harus dipertimbangkan ketika ingin berinvestasi melalui platform P2P lending. Menurut dia, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memperhatikan kredibilitas perusahaan platform pendanaan digital yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setelah itu, dia mengatakan pemberi dana harus memahami risikonya, mana yang masuk ke profil risiko rendah, sedang, dan tinggi.
"Lender harus memastikan untuk melakukan diversifikasi dana dengan mendanai di lebih dari satu UMKM. Hal itu untuk menjaga portofolio pendanaan tetap positif. Untuk fintech pendanaan sektor produktif, pilih profil penerima dana yang dinilai tepat untuk didanai dan sesuai dengan profil risiko pemberi dana," kata Arthur.
Arthur menambahkan, hingga Desember 2023, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 55 triliun kepada lebih dari 5,1 juta pinjaman UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News