Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
Lebih dari 50% pemilik usaha UMKM menggunakan pinjaman dari Modalku untuk membeli bahan baku atau perlengkapan untuk tempat usahanya. Mereka berpendapat bahwa membeli bahan baku dalam jumlah besar merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam menunjang produksinya.
Meningkatnya kesempatan UMKM untuk memperoleh pendanaan dari P2P lending, termasuk pendanaan dari Modalku telah memberikan dampak positif bagi berjalannya bisnis pelaku UMKM.
Pertama, dari sisi pengelolaan arus kas, pendanaan dapat mendukung UMKM dalam mengelola aliran kasnya untuk kebutuhan operasional usaha dan menambah stok barang (82,6%). Kedua, dari sisi pengembangan usaha, pendanaan dapat meningkatkan alur produksi UMKM serta meningkatkan keuntungan usahanya (82,6%).
Baca Juga: Amar Bank berkomitmen perkuat posisinya sebagai bank digital
Selain itu, lebih dari 78% pelaku UMKM setuju bahwa tidak mendapatkan pinjaman dari Modalku cukup berdampak pada kesuksesan usaha mereka, seperti pendapatan lebih rendah, terhambatnya performa bisnis, ketidakstabilan arus kas, dan kesulitan dalam operasional.
Dampak positif yang dirasakan oleh para UMKM ingin terus Modalku lanjutkan melalui kampanye terbaru bertajuk #BangkitBersinar.
Ariani Hadioetomo, VP Head of Marketing Communications Modalku, menambahkan, tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan. Banyak dari pelaku UMKM yang terkena dampak pandemi dengan menurunnya omzet, hingga bisnis yang terpaksa gulung tikar. Namun, pelaku UMKM tidak sendiri.
"Kami percaya bahwa kita bisa beradaptasi dengan kolaborasi sehingga terbuka solusi- solusi baru bagi para UMKM. Melalui kampanye ini, Modalku ingin mengajak para UMKM untuk bangkit dari keterpurukan dan bersinar bersama Modalku,” kata Ariani.
Selanjutnya: Sepanjang 2021, OJK sudah terbitkan 7 POJK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News