Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi jiwa, PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE) mencatat premi dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (paydi) atau unitlink tumbuh 11% secara year on year (YoY) per Agustus 2024.
Head of Customer and Marketing MSIG Life Lukman Auliadi mengatakan, MSIG Life akan selalu melakukan strategi untuk meningkatkan premi unitlink. Diantaranya dengan adaptasi regulasi, memantau dan menyesuaikan operasi perusahaan dengan regulasi baru guna memastikan kepatuhan dan efisiensi.
Selanjutnya, Lukman mengatakan, MSIG Life juga akan melakukan inovasi produk dengan mengintegrasikan umpan balik dari pelanggan dan tren pasar ke dalam pengembangan produk agar tetap relevan dan kompetitif.
"Adapun total pendapatan premi dari paydi hingga Agustus 2024 mencapai Rp 896 miliar. Angka itu tumbuh 11% secara tahunan atau yoy," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (14/10).
Baca Juga: BI Turunkan Suku Bunga, Dampak Positif untuk Kinerja Investasi Perusahaan Asuransi
Selain itu, Lukman mengatakan, MSIG Life juga melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan pendapatan dari paydi. Salah satu caranya dengan terus memperbaiki layanan terhadap pelanggan. Menurut dia, hal itu dilakukan dengan teknologi dan pelatihan, supaya dapat menaikkan kepuasan dan mempertahankan loyalitas nasabah.
"Bagi kami, produk unit link di industri asuransi jiwa memiliki prospek yang baik karena produk paydi menawarkan fleksibilitas bagi nasabah untuk menentukan anggaran dan pilihan proteksi sesuai kebutuhan mereka, sehingga paydi tetap memiliki segmen pasarnya sendiri," kata Lukman.
Ia menambahkan, secara umum paydi ditujukan untuk segmen menengah ke atas, di mana hal ini sejalan dengan aturan minimum premi dan memiliki pemahaman finansial dan investasi baik serta mencari solusi asuransi-investasi jangka panjang.
"Jadi paydi ini memang menyasar ke mereka yang paham dan ingin mengelola risiko investasi secara aktif, serta mencari keseimbangan antara proteksi dan potensi pertumbuhan investasi," kata Lukman.
Selanjutnya: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 15.566 Per Dolar AS pada Senin 14 Oktober 2024
Menarik Dibaca: Cara Pintar Awetkan Jamur Agar Tak Mudah Berlendir dan Membusuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News