Reporter: Andri Indradie | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) tengah mengkaji rencana penerbitan sukuk senilai Rp 900 miliar. Penerbitan sukuk bakal dilakukan sekitar tahun 2012, atau paling cepat sekitar semester II tahun 2011.
Direktur BMI Andi Buchari Fathoeddin mengungkapkan, hal itu bisa terjadi lantaran Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengatur, harus ada jeda aksi korporasi paling tidak sekitar satu tahun. "Nah tahun ini kami kan baru saja melaksanakan right issue. Paling cepat, semester II 2011 penerbitan sukuk bisa dilaksanakan," kata Andi.
Direktur Utama BMI Arviyan Arifin menjelaskan, opsi penerbitan sukuk tersebut diperlukan untuk menambah modal tier 2 BMI. Selain itu, hasil penerbitan sukuk juga akan digunakan untuk buy back sukuk yang akan jatuh tempo pada 2013. "Nilai sukuk jatuh tempo ini sekitar Rp 315 miliar," terang Arviyan.
Dengan penerbitan sukuk Rp 900 miliar, berarti ada sisa sekitar Rp 585 miliar yang bisa digunakan BMI sebagai pasokan modal tier 2. Dengan modal tier 1 dari right issue dan tambahan modal tier 2 dari sukuk, BMI optimis bisa mencapai target aset Rp 60 triliun di tahun 2014 nanti.
Tahun ini, BMI berhasil meraup dana right issue senilai Rp 673 miliar. Dari dana right issue tersebut, BMI menggunakan sekitar 40% untuk memperkuat infrastruktur dan pengembangan teknologi informasi (TI).
"Infrastruktur yang handal, penting dalam meningkatkan aksesibilitas dan loyalitas nasabah, khususnya nasabah ritel," tegas Arviyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News