Reporter: Dendi Siswanto, Harris Hadinata, Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), sebagai Holding Ultra Mikro (UMi) terus mengakselerasi produk dan layanan ultra mikro kepada masyarakat. Salah satunya melalui Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum).
Ini adalah kantor satu atap, yang merupakan gabungan dari BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Ini dilakukan untuk memudahkan nasabah dalam mengakses layanan permodalan, terutama bagi nasabah segmen ultra mikro.
Salah satu unit yang menyediakan layanan SenyuM adalah BRI Unit Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Gerai Senyum di Butuh ini berdiri sejak Juli 2022.
Di gerai Senyum Butuh ini, nasabah bisa mengakses layanan ultra mikro pembukaan rekening Simpedes UMi dari BRI, serta berbagai layanan dari Pegadaian. Ini termasuk layanan gadai, baik gadai emas maupun non emas.
Kepala Unit Butuh Deasy Sulistyowati mengatakan, setiap harinya gerai Senyum unit Butuh melayani sekitar 10 nasabah. Tapi jangan anggap remeh.
Kendati nasabahnya terlihat sedikit, gerai Senyum di butuh ini sudah sukses mencapai 100% target pendanaan untuk tahun ini, yang sebesar Rp 600 juta. Artinya, sampai akhir tahun nanti, penyaluran dana akan melebihi target. “Insya Allah sampai akhir tahun akan terus bertambah,” papar Deasy.
Menurut Deasy, pasar bagi Senyum di kawasan Butuh masih sangat besar. “Belum banyak nasabah yang tahu kalau di sini ada unit Senyum,” tutur Deasy. Ke depan, ia berharap semakin banyak nasabah yang datang untuk melakukan transaksi di Senyum.
Proses peminjaman dana di Senyum juga terbilang mudah. Nasabah hanya cukup membawa barang yang akan digadai. Kemudian, petugas akan menaksir berapa pinjaman yang bisa dicairkan dari barang gadaian tersebut.
Nantinya, pencairan pinjaman dilakukan dalam bentuk cashless, sehingga nasabah tidak perlu mengantri lagi di teller bank. "Pencairannya cashless tidak dalam bentuk uang tunai, tetapi langsung masuk ke rekening Simpedes UMI. Untuk pengambilan dananya kami buatkan sudah otomatis dengan kartu debitnya. Jadi nasabah bisa mengambil dananya di ATM terdekat," terang Deasy.
Ia mengaku, kebanyakan nasabah mengajukan pinjaman untuk pengembangan usaha, investasi hingga kebutuhan sehari-hari. Untuk besaran pinjaman juga beragam, mulai Rp 500 ribu hingga Rp 25 juta, berdasarkan nilai barang yang dijaminkan. "Kalau disini nasabahnya mayoritas petani, usahanya dibidang pertanian," imbuh Deasy.
BRI mencatat, portofolio UMi telah meningkat 14,8% secara tahunan. Pertumbuhan penyaluran pinjaman ultra mikro juga lebih tinggi ketimbang penyaluran pinjaman bank. Saat ini setara 8,9% dari total pinjaman. Kontribusi ke laba bersih konsolidasi bahkan mencapai 18%.
Per September 2023, penyaluran pinjaman gadai mencapai Rp 54,7 triliun. Angka ini naik 10,3% secara tahunan. Jumlah peminjam mencapai 6,8 juta, naik 4,5% secara tahunan.
Pertumbuhan pinjaman non gadai bahkan lebih fantastis. Kenaikannya mencapai 71,6% secara tahunan menjadi Rp 10,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News