kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Mulai 1 Januari 2025, BI Siapkan Insentif Likuiditas Makroprudensial Rp 290 Triliun


Rabu, 18 Desember 2024 / 16:18 WIB
Mulai 1 Januari 2025, BI Siapkan Insentif Likuiditas Makroprudensial Rp 290 Triliun
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) bakal memperluas kebijakan insentif likuiditas makroprudensial pada 1 Januari 2025 mencapai Rp 290 triliun. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/aww.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bakal memperluas kebijakan insentif likuiditas makroprudensial pada 1 Januari 2025. Insentif yang diklaim akan membantu likuiditas perbankan ini diperkirakan bakal mencapai Rp 290 triliun.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menjelaskan bahwa kebijakan insentif yang baru ini semakin memperluas sektor penyaluran kredit. 

Di antaranya sektor pertanian, perdagangan, perumahan, industri pengolahan dan sektor lainnya yang menyerap tenaga kerja.

Baca Juga: Bankir Keluhkan Likuiditas Ketat, BI Tegaskan Masih Longgar

Oleh karenanya, Ia bilang bahwa insentif yang mulai berlaku pada awal tahun 2025 tersebut nilainya bakal lebih tinggi dibandingkan yang diberikan 2024. Adapun, per Desember 2024, insentif KLM yang telah disalurkan senilai Rp 251 triliun.

Secara rinci, ia memperkirakan insentif likuiditas tersebut akan diberikan kepada 5 bank BUMN senilai Rp 126 triliun. Selanjutnya, 73 bank swasta nasional akan menerima insentif senilai Rp 129 triliun. 

Sisanya, 39 bank daerah juga bakal kebagian insentif likuiditas tersebut senilai Rp 30 triliun. Terakhir, tujuh bank kantor cabang asing yang berlokasi di Indonesia juga bakal menerima insentif tersebut senilai Rp 4,9 triliun.

Baca Juga: Mengukur Dampak Tambahan Insentif Likuiditas Makropudensial BI ke Perbankan

“Totalnya 124 bank, artinya semua bank akan menerima itu. Berbeda dengan yang lama karena sektornya juga seperti perdagangan itu kan banyak kreditnya jadi semua bank akan menerima,” ujarnya, Rabu (18/12).

Di kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo bilang insentif ini telah terlihat membantu bank dalam memenuhi likuiditas yang dibutuhkan perbankan. Menurutnya, ini tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada November 2024 yang tinggi sebesar 25,57%

“Likuiditas yang memadai serta efisiensi perbankan dalam pembentukan harga yang makin baik dengan transparansi SBDK, berdampak positif pada suku bunga perbankan yang tetap terjaga,” ujar Perry.

Selanjutnya: Prabowo Minta Penghentian Proyek Jalan Tol Baru

Menarik Dibaca: Hujan Turun di Daerah Mana Saja? Ini Prakiraan Cuaca Besok (19/12) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×