kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mulai Terlihat, Aksi Akuisisi Bakal Ramaikan Industri Perbankan Syariah


Kamis, 20 Juni 2024 / 21:12 WIB
Mulai Terlihat, Aksi Akuisisi Bakal Ramaikan Industri Perbankan Syariah
ILUSTRASI. Karyawan di kantor cabang BTN Syariah, Jakarta, Kamis (15/2/2024).Mulai Terlihat, Aksi Akuisisi Bakal Ramaikan Industri Perbankan Syariah.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

Di sisi lain, kabar akuisisi bank syariah datang dari salah satu ormas besar di Indonesia, Muhammadiyah. Setelah ormas tersebut ramai dengan penarikan dana di BSI, kini Muhammadiyah melirik KB Syariah untuk diakusisi.

Hubungan Muhammadiyah dengan KB Syariah memang terbilang cukup dekat dengan salah satu komisarisnya adalah Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. Secara historis, KB Syariah dulu juga merupakan Bank Persyarikatan Indonesia yang dibentuk PP Muhammadiyah.

Menanggapi kabar tersebut, Kepala Sekretaris Perusahaan KB Syariah Umar Hasni tak mau banyak berkomentar. Menurutnya, hal tersebut merupakan ranah pemegang saham.

Hanya saja, ia tak menampik bahwa ada kemungkinan bagi KB Syariah untuk mendapat investor strategis baru untuk anak usaha dari KB Bank ini. ”Potensi pasti ada, namun dikembalikan ke pemegang saham pengendali kami,” ujarnya.  

Baca Juga: Prospek Bank Syariah Kian Menarik Jelang Musim Konsolidasi

KONTAN juga telah menghubungi Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas terkait rencana tersebut. Namun, pihaknya tak mau berkomentar dengan alasan sedang berada di Mekkah.

Melihat potensi ramainya aksi akuisisi di industri perbankan syariah, Konsultan Ekonomi Syariah yang juga Wakil Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Adiwarman Azwar Karim menilai langkah tersebut belum akan cukup untuk menciptakan bank syariah yang sebesar BSI.

Maklum, saat ini BSI masih menjadi satu-satunya bank syariah dengan aset terbesar di tanah air. Hingga kuartal I-2024 saja, aset BSI sudah menyentuh sebesar Rp 358 triliun.

”Bank-bank syariah hasil konsolidasi tersebut baru akan berkompetisi dengan bank-bank konvensional menengah, sementara BSI berkompetisi dengan bank-bank konvensional top sepuluh,” ujarnya.

Baca Juga: Peluang Besar BTN Dorong Ekonomi Syariah, Tapi Jangan Sampai Salah Langkah

Sementara itu, Direktur IDEAS Yusuf Wibisono mengungkapkan seharusnya bank hasil konsolidasi bisa meningkatkan market share industri perbankan syariah ditambah menjadi pesaing dari BSI. Artinya, tidak hanya asal melakukan spin off.

Ia mencontohkan kabar BTN yang saat ini sedang melirik Bank Victoria Syariah. Dengan aset BTN Syariah yang sekitar Rp 55 triliun dan aset Bank Victoria Syariah sekitar Rp 3 triliun, maka itu belum bisa menjadi pesaing kuat bagi BSI.

”Dengan arah seperti ini, spin off hanya sekedar membawa pada konsolidasi industri perbankan syariah saja,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×