Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri fintech terus tumbuh berkembang secara pesat. Meski begitu, industri pembiayaan belum menilai hal tersebut sebagai ancaman.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyebut industri fintech memang memiliki sejumlah kelebihan dalam menyalurkan pinjaman. Diantaranya proses yang lebih cepat.
Meski begitu, dia menilai kedua industri ini memiliki segmen pasar yang berbeda. Dus, antara pemain di kedua sektor ini nyaris tak ada kompetisi langsung.
Bahkan ia menilai kehadiran fintech justru bisa menjadi salah satu saluran multifinance dalam makin memacu kinerja dengan memanfaatkan kelebihan yang dimiliki.
Kolaborasi antara pemain pembiayaan dan fintech bisa dijalin. "Justru bisa saling melengkapi dimana fintech menjadi salah satu saluran sementara multifinance bisa mitra pendanaan," kata dia.
Sejumlah multifinance sendiri sudah memulai kolaborasi ini, salah satunya adalah PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo bilang pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan salah satu peer to peer lending yakni Amartha sebagai pemberi pinjaman.
Dengan kerja sama ini pihaknya secara tak langsung bisa memperluas pasar dengan bantuan fintech tersebut. Meski begitu, pihaknya mengaku ikut turun tangan untuk menjaga rasio kesehatan kreditnya.
Langkah serupa juga diambil PT Indosurya Inti Finance. Bahkan perusahaan tersebut pun masih berencana untuk menjalin kerja sama dengan lebih banyak lagi pemain fintech dari saat ini yang sudah mencapai empat pemain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News