Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PwC Indonesia mengatakan, dua bisnis bank yaitu konsumer dan UKM merupakan yang paling banyak terdampak distrupsi perusahaan financial technology (fintech). Saat ini, fintech sudah beragam menawarkan jasa mulai dari pendanaan atau kredit sampai solusi pembayaran.
Chairil Tarunajaya, Technology and Risk Consulting Leader PwC Indonesia bilang kencenderungan kredit konsumer dan UKM terdistrupsi fintech cukup besar.
"Karena sekarang kencenderungan orang untuk belanja online, traveling, dan pembayaran tagihan listrik membutuhkan kecepatan dan kenyamanan," kata Chairil ketika ditemui setelah acara paparan riset PwC mengenai digital banking, Selasa (10/7).
Meskipun bisnis konsumer dan UKM lama lama terdistrupsi fintech, PwC Indonesia memproyeksi bisnis bank tidak sepenuhnya akan hilang ke depan.
Selain dua bisnis tersebut bisins remitance bank juga berpotensi tergerus oleh perusahaan teknologi. Terkait ancaman fitech ini, Chairil menyarankan agar bank melakukan kolaborasi dengan fintech.
Saat ini menurut PwC Indonesia beberapa bank sudah melakukan strategi yaitu aktif mencari startup untuk diajak kerjasama. Jika ingin mengembangkan dgital banking kedepan, menurut PwC Indonesia, bank mau tidak mau harus berkolaborasi dengan fintech.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News