Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Multifinance pada tahun 2018 lalu mengerem pembiayaan syariah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan pembiayaan industri multifinance tumbuh 5% pada 2018 lalu. Namun, pembiayaan berbasis syariah justru turun 32% yoy menjadi Rp 19,4 triliun.
Penurunan pembiayaan ini juga dirasakan PT Indosurya Finance. Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung Managing mencatat, pada 2018 lalu pembiayaan syariah Indosurya mencapai Rp 123 miliar, turun dari 2017 yang senilai Rp 172 miliar
“Hal ini disebabkan karena pendanaan syariah terbatas dari perbankan syariah,” kata Mulyadi kepada kontan.co.id, Jumat (22/2).
Meskipun turun, pada tahun 2019 ini, Indosurya berharap pertumbuhan pembiayaan membaik. Salah satunya didorong pembiayaan sektor perdagangan.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, saat ini pembiayaan syariah mayoritas disalurkan ke sektor multiguna atau konsutif. “Meskipun tahun lalu turun, pada tahun ini diharapkan membaik,” kata Suwandi kontan.co.id, Jumat (22/2).
CEO Indomobil Finance Gunawan Effendi mengatakan, pada 2019 ini pembiayaan syariah Indomobil Finance diharapkan akan pararel dengan konvensional.
Sementara, Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya bilang, pembiayaan syariah ini banyak dilakukan ke pembiayaan motor baru. “Sebanyak 13% pembiayaan motor baru adalah syariah,” kata Margono.
Sebagai gambaran saja, total pembiayaan motor baru FIF pada 2018 lalu Rp 25 triliun. Pada tahun ini, untuk meningkatkan pembiayaan syariah, FIF akan menyasar daerah dengan potensi pembiayaan syariah besar. Selain itu, FIF juga aktif mengadakan pameran yang diarahkan ke komunitas syariah.
Dian Fahmi, Head Corporate Communication BFI Finance menyebut, realisasi pembiayaan syariah BFI 2018 lalu senilai Rp 2 miliar. “Pada tahun ini kami fokus melakukan penetrasi ke daerah luar Jakarta seperti Depok dan Tangerang,” kata Dian. Selain itu, BFI juga menyasar beberapa kota di luar Jawa seperti di Sumatera dan Kalimantan.
Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo mengaku pihaknya tidak mempunyai portofolio syariah langsung. “Namun kami bekerjasama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) sebagai channeling,” kata Harjanto.
Total pembiayaan channeling yang sudah dilakukan dengan BSM sebesar Rp 1,4 triliun dan diproyeksikan pada 2019 ini bisa mencapai Rp 2 triliun. Pembiayaan channeling ini banyak dilakukan di pembiayaan mobil baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News