Reporter: Anna Suci Perwitasari, Febrina Ratna Iskana, Christine Novita Nababan, Wahyu Tri Rahmawati, Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Anda ingin mengambil kredit mobil atau sepeda motor? Hitung cermat keuangan Anda karena saat ini musim kenaikan bunga kredit multifinance.
Saat ini beberapa multifinance memang menaikkan bunga kredit, seperti BCA Finance dan Astra Credit Company (ACC). Dua perusahaan lagi, Mandiri Tunas Finance dan BFI Finance sudah memasang kuda-kuda.
Direktur Utama BCA Finance, Roni Haslim, mengaku mulai menaikkan bunga kredit per 3 Februari 2014. "Bunga kredit kami naik 0,5% flat," katanya kepada KONTAN, Selasa (4/2).
Artinya bunga kredit mobil baru naik menjadi 5,49% flat dan bunga kredit mobil bekas menjadi 5,99% flat per tahun. Kenaikan ini berlaku bagi pembiayaan baru.
Rendah? Tidak juga. Sebab, jika menghitung bunga efektif, konsumen masing-masing sekitar 9,33% dan 10,18% pertahun (dikali faktor 1,7).
Hal sama berlaku di ACC dengan kenaikan 50 basis poin (bps) awal Januari lalu. Bahkan Jodjana Jody, CEO ACC, bilang akan kembali menaikkan bunga pertengahan Februari ini, tanpa memerinci besar kenaikannya.
Bulan Februari juga jadi pilihan Mandiri Tunas Finance menggenjot kenaikan bunga kredit. Direktur Mandiri Tunas, Harjanto Tjitohardjojo, menyebut kenaikan 50 bps mulai berlaku pada akhir bulan ini. Sebelumnya bunga pembiayaan anak usaha Bank Mandiri ini 5% flat setahun.
Sementara BFI Finance ber ancang-ancang mengerek bunga di kisaran 50 bps-100 bps dalam waktu dekat. Cornelius Henry Kho, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BFI Finance, mengaku kenaikan bunga kredit tak lepas dari meningkatnya biaya sumber dana dari bank.
Selama ini, perusahaan multifinance hati-hati dan cermat menghitung kenaikan bunga. Maklum, kenaikan bunga berujung pada peningkatan biaya angsuran nasabah. Nah, jika terlalu memberatkan, risiko kredit bermasalah bakal membengkak.
Tergantung perbankan
Bentara Sinergies Multifinance (Bess Finance), mengklaim bisa menahan kondisi ini sampai tiga bulan ke depan. Direktur Utama Bess Finance, Anta Winarta, menyebut perusahaan ini belum pernah menaikkan jumlah angsuran sejak BI rate naik pertengahan tahun 2013.
Andalan Finance bahkan masih melihat arah BI rate ke depan. Jika BI rate kembali mekar di tahun ini, Andalan akan menaikkan bunga kredit. Tahun lalu Andalan telah menaikkan suku bunga seiring kenaikan BI rate.
Federal International Finance (FIF) masih menahan bunga pinjaman. Alasan Direktur Utama FIF, Suhartono, perusahaan ini masih melihat perkembangan bunga perbankan ke depan.
Jika bunga bank naik, FIF akan menaikkan bunga kredit. Pertimbangannya, mayoritas dananya dari kredit bank, seperti Bank Central Asia (BCA), Bank Permata dan Bank Commonwealth. Rata-rata bunga pinjaman FIF antara 24%-30%. Di Jawa, bunga pinjaman sekitar 21%-24%, sedangkan di luar Jawa sekitar 25%-30%.
Ketatnya kompetisi di bisnis multifinance menjadi alasan Indomobil Finance belum menaikkan bunga. "Kami akan melihat situasi kompetisi dan biaya dananya dulu. Besarannya bervariasi tergantung produk, daerah, tenor dan kompetisi," tegas Gunawan, CEO Indomobil Finance.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News